Perang Dagang AS-China Memanas, Pertemuan Tingkat Tinggi Digelar di Jenewa Akhir Pekan Ini

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 13:00 WIB
Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan).  ((Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi.jinping_cn))
Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan). ((Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi.jinping_cn))

ASPIRASIKU — Ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali mencuat setelah kebijakan tarif balasan dari Presiden AS Donald Trump menuai respons keras dari Beijing.

Bea masuk impor antara kedua negara kini melonjak lebih dari 100 persen, memicu kekhawatiran atas dampaknya terhadap perekonomian global.

Presiden China, Xi Jinping, sebelumnya telah membalas kebijakan tarif Trump dengan kebijakan serupa yang memperburuk hubungan perdagangan dua raksasa ekonomi dunia tersebut.

Kondisi ini mendorong kedua negara untuk kembali ke meja perundingan.

Baca Juga: Gaji PPPK Guru SMA dan SMK di Lampung Capai Rp4,2 Juta, Paling Kecil Segini...

Sebagai langkah awal menuju penyelesaian, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bersama kepala negosiator perdagangan Jamieson Greer, dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, di Jenewa, Swiss, akhir pekan ini.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Bessent menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi upaya untuk meredakan ketegangan.

“Menurut saya ini akan menjadi de-eskalasi. Kita harus meredakan eskalasi sebelum dapat bergerak maju,” ujar Bessent pada Rabu, 7 Mei 2025.

Baca Juga: Suka Beli Baju Bekas? Begini Cara Aman Thrifting agar Tak Terkena Penyakit Kulit

Pertemuan ini dirancang untuk membahas pengurangan tarif yang lebih luas, termasuk bea masuk atas produk tertentu dari China ke AS, serta kontrol ekspor dan keputusan kontroversial Presiden Trump untuk mengakhiri pengecualian de minimis atas impor bernilai rendah.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi kesediaan negaranya untuk berdialog dengan AS.

“Dengan dasar pertimbangan penuh atas ekspektasi global, serta kepentingan China dan daya tarik industri dan konsumen AS, China telah memutuskan untuk melibatkan kembali AS,” ujar juru bicara tersebut.

Baca Juga: Robert Francis Prevost Terpilih Menjadi Paus Baru Tahun 2025, Pertama Dari Amerika Serikat

Pertemuan ini menjadi harapan baru bagi pelaku pasar dan masyarakat internasional untuk melihat titik terang dalam perang dagang yang telah mengguncang rantai pasok global dan menekan pertumbuhan ekonomi dunia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X