ASPIRASIKU – Pada hari Selasa (24/10), Penguasa Qatar, Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, ‘menampar’ pendukung Israel dengan keras.
Emir menuding bahwa mendukung tindakan Israel sama saja dengan memberi "izin bebas untuk membunuh" dalam konflik di Gaza.
Dalam pertemuan Dewan Syura Qatar, Emir menegaskan bahwa Israel tidak akan dibiarkan untuk melakukan pembunuhan tanpa syarat, dan juga harus menghadapi realitas pendudukan, pengepungan, dan pemukiman yang terjadi di Palestina.
Baca Juga: UU ASN Resmi Disahkan, Pemerintah Daerah Diharapkan Dapat Memenuhi Kebutuhan Tenaga Guru
Seperti yang diketahui bahwa Qatar merupakan sekutu Amerika Serikat dan tuan rumah pangkalan militer besar AS, tetapi juga menjadi markas besar Hamas dan tempat tinggal utama pemimpin mereka, Ismail Haniyeh.
Selama ini negara dengan bendera dwiwarna merah marun dan putih itu telah berperan sebagai mediator antara Hamas dan negosiasi pembebasan sandera.
Tentang peristiwa mengerikan yang terjadi belakangan ini, Emir Qatar mengecam hal tersebut.
Beliau menegur tindakan pengepungan yang dilakukan Israel kepada rakyat sipil di Gaza, menekankan bahwa penghentian pasokan air, obat-obatan, dan makanan untuk menyiksa warga sipil tidak akan dibiarkan.
Emir mengajak komunitas internasional untuk mengambil sikap serius terkait eskalasi berbahaya dalam konflik ini.
“Yang mana hal ini mengancam keamanan regional dan keamanan global.” Ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Beliau juga mengajukan pertanyaan kepada pendukung perang dan mereka yang mencoba membungkam perbedaan pendapat dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang akan terjadi setelah perang ini?”