ASPIRASIKU - Pada era digital saat ini, semakin banyak anak muda Indonesia yang menjadikan hobi sebagai sumber penghasilan.
Fenomena ini dikenal sebagai passion economy, tren global di mana minat pribadi diolah menjadi karya bernilai ekonomi sekaligus identitas diri.
Contoh nyatanya bisa dilihat dari sosok Nessie Judge. Lewat gaya bercerita khas di YouTube, Nessie mampu mengubah ketertarikannya pada sejarah dan kisah misteri menjadi tontonan yang ditunggu jutaan penonton.
Baca Juga: Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Resmi Berlaku Mulai 2026
Begitu pula dengan Windah Basudara, streamer gaming populer dengan komunitas “bocil kematian” yang dikenal karena interaksi hangat dan humornya.
Fenomena serupa juga ditunjukkan oleh Fadil Jaidi bersama ayahnya, Pak Muh. Konten keluarga yang spontan dan apa adanya justru membuat keduanya dekat dengan penonton.
Menurut keterangan Mighty Networks, Sabtu (23/8/2025), kunci dari passion economy bukanlah modal uang, melainkan keberanian mengekspresikan diri dan membangun koneksi dengan audiens.
Baca Juga: Punya Bibir Kering? Ini Tips Memilih Lipstik yang Tepat agar Tetap Sehat dan Menawan
Gen Z, Motor Utama Passion Economy
Tren ini muncul seiring tumbuhnya Generasi Z yang lahir di era teknologi.
Terbiasa dengan media sosial, mereka lebih memilih menyalurkan kreativitas lewat konten digital ketimbang terikat pada pekerjaan kantoran.
Pandemi Covid-19 turut mempercepat pergeseran ini. Bekerja dari rumah memberi kesadaran baru bahwa mencari nafkah tidak selalu harus di kantor.
Passion economy pun hadir sebagai alternatif kerja yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Baca Juga: Mentan Bandingkan Harga Beras RI dan Jepang, Pendapatan Per Kapita Disorot