Waspadai Risiko Kesehatan Kulit dari Tren Thrifting yang Digandrungi Anak Muda, Dokter Spesialis UGM Bagikan Tips Aman Beli Baju Bekas

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 07:00 WIB
Tips Aman Thrifting dari Dokter Spesialis UGM (Sean Benesh on Unsplash)
Tips Aman Thrifting dari Dokter Spesialis UGM (Sean Benesh on Unsplash)

ASPIRASIKU - Gaya hidup anak muda kini semakin beragam. Salah satu tren yang tengah naik daun adalah thrifting, atau membeli pakaian bekas untuk digunakan kembali.

Selain dianggap lebih ramah lingkungan dan ekonomis, kegiatan ini juga menjadi simbol gaya hidup yang unik dan berkarakter.

Namun, di balik popularitasnya, tren ini menyimpan ancaman tersembunyi bagi kesehatan kulit.

Meski banyak pelaku thrifting berasal dari kalangan yang mampu membeli pakaian baru, daya tarik harga miring dan keberagaman model membuat mereka tetap memilih opsi barang bekas.

Baca Juga: Lagi Musim Thrifting, Jokowi Larang Baju Bekas Impor, Bea Cukai Tindak 7.881 Bal

Sayangnya, kesadaran akan kebersihan dan risiko kesehatan dari pakaian bekas kerap diabaikan.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Adissa Tiara Yulinvia, Sp.DV., mengingatkan bahwa pakaian bekas yang tidak bersih dapat menjadi media penularan berbagai penyakit kulit, baik yang bersifat infeksius maupun non-infeksius.

“Penularan terjadi melalui kontak langsung antara pakaian yang terkontaminasi dengan kulit. Bisa karena bakteri, virus, jamur, atau parasit. Bahkan bisa juga karena zat alergen atau iritan yang tertinggal di serat pakaian,” jelasnya saat ditemui pada Kamis (8/5).

Baca Juga: Tren Thrifting Kembali Populer! Ini 10 Tips Berburu Barang Bekas Berkualitas untuk Memaksimalkan Gaya Semakin Keren

Beberapa kasus penyakit kulit seperti dermatitis, kudis, hingga infeksi jamur pernah ditemukan setelah penggunaan pakaian bekas yang tidak dicuci bersih terlebih dahulu.

Untuk mencegah hal tersebut, dr. Adissa menyarankan agar setiap pakaian bekas yang dibeli melalui proses pembersihan yang cermat.

“Sebaiknya rendam dulu selama dua hingga tiga jam dalam air hangat bersuhu sekitar 60 derajat Celcius dengan tambahan deterjen atau disinfektan. Cuci secara terpisah dari pakaian lain, keringkan dengan baik, lalu setrika sebelum digunakan,” tuturnya.

Baca Juga: Dari Limbah Menjadi Camilan Bernilai Tinggi, Ini Tips Membuat Kerupuk Kulit Ikan dari SMK N 1 Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur

Selain itu, penyimpanan juga menjadi kunci. Lingkungan lembap sangat disukai oleh mikroorganisme penyebab infeksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X