ASPIRASIKU – Inilah kisah dari Retno Intansari, si penjual Dawet Kemayu yang mendapatkan impact dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Siapa sangka nostalgia minuman masa kecil dapat merubah jalan hidup seseorang. Termasuk Retno Intansari.
Retno Intansari tidak pernah membayangkan kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis bermula dari minum segelas dawet yang biasa dia nikmati semasa kecil.
Intan dan suaminya Muhammad Nadzir Alimudin merupakan nasabah BRI KCP Godean, Kantor Cabang BRI Yogyakarta Cik Ditiro.
Melalui usahanya “Dawet Kemayu” mereka telah memiliki lebih dari 200 Outlet di lebih dari 30 kota di Pulau Jawa dengan omset menembus Rp 1 Miliar per bulan selama masa pandemi Covid-19.
Tidak mudah memang, perjalanan jatuh bangun telah Intan dan suami jalani selama mengembangkan usahanya.
Usaha kuliner sebelumnya yaitu ayam geprek yang menjadi tren pada masanya.
Intan memanfaatkan pinjaman dari BRI untuk mengembangkan usaha ayam geprek hingga berjalan lebih dari 7 tahun hingga berkembang dengan 8 cabang dan 24 outlet waralaba.
Namun dunia berkata lain, euforia ayam geprek mulai turun hingga akhirnya pada tahun 2019 Intan dan suaminya terpaksa menutup beberapa cabang outlet miliknya karena pendapatanya tidak mampu lagi menanggung biaya operasional sewa dan gaji karyawan.
Namun dia juga tidak pernah tega jika harus merumahkan karyawannya saat itu.
Baca Juga: Daftar Harga iPhone Bekas Terbaru, dari yang Paling Murah hingga Paling Mahal
Di tengah keterpurukan usahanya, Intan seperti menemukan sebuah jalan hidup lain saat menemukan inspirasi dari minuman segelas dawet ireng khas Purworejo.