ASPIRASIKU - Sejak 17 November 1965, UNESCO mengumumkan setiap tangga 8 September merupakan peringatan Hari Aksara Internasional, dengan bahasan masih banyak anak-anak yang masih buta akan huruf, dan kurangnya budaya membaca.
Rabu, 8 September 2021 hari ini seluruh warga dunia memperingati hari yang juga disebut sebagai Hari Literasi Internasional ini. Termasuk Indonesia.
Beragam pesan pun disampaikan para pegiat literasi atas diperingatinya Hari Literasi Internasional ini.
Baca Juga: Sejarah Hari Olahraga Nasional 9 September: Ditolaknya Indonesia Mengikuti Olimpiade oleh Inggris
Seperti yang disampaikan Pegiat Literasi asal Lampung Ikhsanudin yang juga merupakan praktisi kewirausahaan.
Menurutnya momentum hari aksara ataupun hari literasi ini bisa menjadi renungan diri apa yang harus diperbuat. Terutama untuk anak muda dan yang masih duduk dibangku kuliah atau sebagai mahasiswa.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 tentu persoalan yang muncul bukan sekadar akses pendidikan yang terbatas untuk tatap muka, di wilayah lain juga bahkan kesulitan untuk melakukan proses belajar mengajar.
Alhasil yang dikhawatirkan adalah buta huruf atau buta aksara juga semakin meluas. Ini sebagain kecil problematika yang harus dipikirkan.
Selain itu, kata dia, literasi finansial di tengah ekonomi Covid-19 yang menjadi badai kesehatan untuk seluruh warga dunia, juga berdampak pada masyarakat Indonesia.
Sulitnya akses pekerjaan, PHK dan lain halnya tentu harus dipikirkan langkah solusinya bagaimana.
Baca Juga: Findi Antika Lampung Tampil di Bintang Pantura 6 Malam Ini, Ingat Cerita Inspiratifnya?
Atas dasar itu, Ikhsan mengajar elemen milenial, anak muda, ataupun mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.