Sebagian besar kerugian asuransi global tersebut disebabkan oleh secondary perils, yakni bencana alam skala kecil hingga menengah yang terus meningkat tiap tahun.
Dengan situasi ini, industri asuransi umum di Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan bisnis di tengah fluktuasi pasar global yang tidak menentu.***