Perannya sebagai Sekjen PDI-P sangat penting dalam menggerakkan mesin partai untuk memenangkan Megawati Soekarnoputri dalam Pemilu 2009.
Baca Juga: Apakah Setiap Orang Memiliki Hak Suara dalam Pemilu? Ini Penjelasannya
Pada 12 Agustus 2015, Pramono Anung dilantik sebagai Sekretaris Kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ia kembali dipercaya menduduki posisi yang sama di Kabinet Indonesia Maju pada 22 Oktober 2019, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Selama menjabat, ia dikenal karena berbagai inovasi, termasuk tradisi memberikan keterangan langsung melalui podcast dan memperkuat koordinasi kabinet.
Pada 28 Agustus 2024, Pramono Anung mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, berpasangan dengan Rano Karno.
Pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura serta mendapat dukungan dari Partai Ummat.
Menariknya, Pramono-Rano memperoleh dukungan luas dari berbagai tokoh politik, termasuk tiga mantan Gubernur DKI Jakarta: Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan.
Selain itu, mereka juga didukung oleh Biem Triani Benjamin, anak dari seniman legendaris Benyamin Sueb, serta kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania.
Pada Pilgub DKI Jakarta 2024, pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan 50,07% suara atau sekitar 2.183.239 suara.
Baca Juga: Rano Karno Diizinkan Gunakan Nama 'Si Doel' di Surat Suara Pilkada DKI Jakarta 2024
Keberhasilan ini menjadikan mereka pasangan Cagub-Cawagub pertama dalam sejarah Pilgub DKI Jakarta yang menang dalam satu putaran.
Kini, dengan pengalamannya yang luas di dunia politik dan pemerintahan, Pramono Anung diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta dan warganya.***
