Metode Dakwah Bil Hikmah! Tradisi Minum Tuak, Kepercayaan Animisme dan Dinamisme pada Masa Sebelum Datang Wali Songo, Diluruskan oleh Para Wali dengan

photo author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 14:00 WIB
Tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa sebelum datangnya wali songo, diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian serta pelan-pelan dan bertahap. Metode ini disebut dengan… (Freepik.com)
Tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa sebelum datangnya wali songo, diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian serta pelan-pelan dan bertahap. Metode ini disebut dengan… (Freepik.com)

ASPIRASIKU - Tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa sebelum datangnya wali songo, diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian serta pelan-pelan dan bertahap. Metode ini disebut dengan…

Inilah penjelasan yang bisa dipahami tentang metode yang digunakan dalam metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian, serta pelan-pelan dan bertahap.

Tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa sebelum datangnya wali songo diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian serta pelan-pelan dan bertahap. Metode ini disebut dengan dakwah bil hikmah.

Baca Juga: TERJAWAB, Bagaimana Perubahan Sosial Budayanya Jika Suatu Masyarakat Menutup Diri dari Dunia Luar?

Dakwah bil hikmah memiliki beberapa ciri khas, yaitu:

1. Kelembutan dan kedamaian: Para wali tidak memaksakan kehendak mereka kepada masyarakat.

Mereka berusaha untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat setempat, dan kemudian mencari cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai yang sudah ada.

2. Pelan-pelan dan bertahap: Para wali menyadari bahwa perubahan membutuhkan waktu.

Baca Juga: HATI-HATI! Ini Percakapan yang Tanpa Disadari Buat Sakit Hati Tetangga

Mereka tidak berusaha untuk mengubah masyarakat secara drastis, tetapi berusaha untuk membangun kepercayaan dan pengertian terlebih dahulu.

3. Penyesuaian budaya: Para wali menggunakan berbagai metode dakwah yang sesuai dengan budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Mereka menggunakan seni, musik, dan tradisi lisan untuk menyebarkan pesan Islam.

Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Soal 20 dan Essay 5, Langkah Mudah Gunakan Cara-cara Ini

Dakwah bil hikmah terbukti menjadi metode yang sangat efektif untuk menyebarkan Islam di Jawa. Dalam beberapa dekade, Islam menjadi agama mayoritas di pulau tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X