ASPIRASIKU - Prof. Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes., dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), telah mengembangkan alat skrining gizi yang inovatif dan efisien, Simple Nutrition Screening Tool (SNST).
Pengembangan SNST Prof. Susetyowati adalah langkah signifikan dalam upaya peningkatan kualitas perawatan kesehatan, khususnya dalam deteksi dan intervensi dini malnutrisi di rumah sakit.
Dengan implementasi yang lebih luas, alat yang dikembangkan dosen UGM ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi malnutrisi di rumah sakit.
Baca Juga: Tidak Lolos KIP Kuliah Apakah Bisa Daftar Lagi? Cermati Panduan Terbaru di 2024 Ini
Terutama di negara berkembang, dan secara signifikan meningkatkan outcome klinis untuk pasien yang menghadapi risiko malnutrisi.
Malnutrisi merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi tenaga kesehatan di rumah sakit, terutama di negara berkembang.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit yang meningkatkan kebutuhan basal dan menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Baca Juga: Dinas Kesehatan DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja, TINJAU Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
Untuk itu, pentingnya melakukan deteksi dini malnutrisi untuk menghindari penurunan kondisi gizi pasien.
Prof. Susetyowati dalam pidatonya menjelaskan bahwa malnutrisi di rumah sakit sering terjadi karena berbagai sebab.
Termasuk penyakit yang mengakibatkan penurunan asupan makan dan menurunkan bioavailabilitas zat gizi.
Baca Juga: SMMPTN Barat 2024: INTIP Jadwal Ujian dan Persyaratan yang Harus Diketahui
Kondisi ini bisa berakibat buruk pada fungsi tubuh dan outcome klinis pasien.
Oleh karena itu, skrining gizi yang efektif sangat penting untuk memprediksi kemungkinan perbaikan atau penurunan outcome kesehatan yang terkait dengan faktor gizi.