Pengembangan kompetensi yang mencakup manajemen waktu, pemecahan masalah, dan self-care dapat membantu guru mencapai keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan profesional dan pribadi mereka.
Ini dapat mengurangi konflik peran dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
4. Peningkatan Dukungan Sosial:
Melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi, guru dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama guru, staf sekolah, dan komunitas pendidikan lainnya.
Dukungan sosial yang kuat dapat berperan sebagai faktor pelindung terhadap stres dan tekanan kerja.
5. Peningkatan Kemandirian dan Empowerment:
Ketika guru merasa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam pekerjaan mereka, mereka cenderung merasa lebih mandiri dan termotivasi.
Peningkatan rasa pengendalian dan kepercayaan diri dapat berdampak positif pada kesejahteraan psikologis.
6. Pengurangan Risiko Burnout:
Baca Juga: Keutamaan Sedekah, dr Zaidul Akbar: Berbagilah karena Cinta dan Kasih Sayang
Guru yang dilengkapi dengan keterampilan dan dukungan yang tepat lebih mungkin untuk mengelola beban kerja dengan lebih efektif dan mengidentifikasi tanda-tanda burnout secara dini.
Ini dapat membantu mencegah burnout dan mempromosikan kesejahteraan jangka panjang.
Pengembangan kompetensi yang berdampak pada kesejahteraan guru adalah investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia yang berharga dalam pendidikan.