Observasi menjadi salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif.
Observasi melibatkan pencatatan tingkah laku orang-orang di lingkungannya, sehingga memberikan deskripsi mendalam tentang organisasi atau peristiwa.
Observasi digunakan secara luas oleh psikolog, antropolog, sosiolog, dan evaluator program, untuk dapat mengurangi distorsi antara pengamat dan subjek yang diamati.
Observasi peserta, atau observasi partisipatif, melibatkan interaksi sosial intensif antara peneliti dan subjek dalam lingkungannya.
Untuk itu peneliti membutuhkan waktu penuh dan melibatkan pelatihan khusus dalam teknik observasi.
Contohnya seperti penelitian pada masyarakat di pinggir jalan, bangsal pasien kanker, program pelatihan, rumah sakit jiwa, hingga pecandu alkohol anonim.
Baca Juga: Aliran Surealisme Adalah Jendela Ke Dunia Bawah Sadar Manusia Melalui Seni, Simak Penjelasannya
Metode observasi dapat bervariasi dari yang tersembunyi hingga terbuka, memunculkan tantangan reaktivitas dan masalah etika.
Observasi mencakup pencatatan lapangan terhadap partisipan, dan pengamatan dapat melibatkan perilaku nonverbal, verbal, dan fenomena fisik.
Untuk memenuhi syarat sebagai penelitian, observasi harus melayani tujuan penelitian yang dirumuskan.
Selain itu juga penting untuk berkaitan dengan literatur atau teori yang ada, dan direncanakan serta dicatat secara sistematis.
Kemudian itu disempurnakan menjadi proposisi atau hipotesis umum, dan tunduk pada pemeriksaan dan pengendalian validitas dan reliabilitas.