Penelitian Pathways Project yang didukung National Institutes of Health ini adalah studi jangka panjang yang melibatkan anak-anak dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
Mereka meneliti hubungan antara bullying dan prestasi akademik anak-anak tersebut sepanjang tingkatan sekolah.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang terus menderita akibat bullying selama masa sekolah akan memperoleh nilai akademik yang lebih rendah.
Selain itu anak-anak tersebut juga merasa kurang percaya diri dengan kemampuan mereka, dan kehilangan minat terhadap sekolah.
Baca Juga: Influencer Menolak Bayaran dan Tak Takut Ancaman Israel, Tetap Dukung Palestina di Media Sosial
Selain akibat jangka panjang dari bullying, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa pola bullying yang terjadi pada anak-anak.
Anak-anak yang mengalami bullying yang kronis atau parah (sebanyak 24 persen sampel) menunjukkan penurunan prestasi akademik dan kepercayaan diri mereka.
Sementara kelompok anak-anak (sebanyak 18 persen) yang mengalami bullying dalam tingkatan sedang tetapi menjadi semakin parah.
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal UTS Matematika Kelas 10 SMA MA SMK Semester 1 Kurikulum Merdeka TA 2023/2024
Hal ini, menunjukkan penurunan prestasi serupa dengan anak-anak yang mengalami bullying kronis.
Lebih jauh penelitian ini menunjukkan bahwa anak laki-laki cenderung lebih sering mengalami bullying kronis dibandingkan anak perempuan.
Hasil penelitian dalam hal Ini menyoroti peran jenis kelamin dalam kasus bullying di sekolah dasar.
Baca Juga: Mapel Matematika, Kumpulan Soal UTS Kelas 5 SD MI Semester 1 dan Kunci Jawaban Tahun 2023
Para peneliti mengakui sempat menghadapi tantangan untuk melacak anak-anak tersebut selama satu dekade dalam masa penelitian.