ASPIRASIKU - Dalam kurikulum prototipe terdapat program yang memberikan pembelajaran kontekstual dan mengasah keterampilan dan pengetahuan.
Jadi, untuk diketahui. pengembangan kurikulum prototipe seringkali menekankan pada penyediaan pembelajaran yang kontekstual, praktis, dan relevan.
Ini bertujuan untuk membantu siswa memahami dan mengasah keterampilan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam situasi dunia nyata.
Baca Juga: Ballon d'Or 2023, Tak Ada Lagi Persaingan Messi vs Ronaldo, Siapa Kandidat Terkuat?
Dalam konteks ini, ada beberapa aspek yang mungkin tercakup dalam program pembelajaran kontekstual:
1. Keterlibatan Aktif: Siswa didorong untuk aktif terlibat dalam pembelajaran mereka, baik melalui proyek, diskusi, atau pengalaman langsung.
2. Studi Kasus: Penggunaan studi kasus nyata atau simulasi untuk memberikan konteks praktis kepada konsep yang diajarkan.
Baca Juga: Info Gempa Terkini, Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Wilayah Sulawesi Utara
3. Proyek Kolaboratif: Kolaborasi antara siswa dalam proyek-proyek yang mirip dengan tugas-tugas di dunia nyata dapat membantu mengasah keterampilan sosial dan penyelesaian masalah.
4. Pengajaran Berbasis Masalah: Pembelajaran dimulai dengan suatu masalah konkret yang harus diselesaikan oleh siswa, memungkinkan mereka untuk mengasah keterampilan pemecahan masalah mereka.
5. Keterkaitan dengan Dunia Nyata: Materi pelajaran dikaitkan dengan pengalaman dan konteks sehari-hari siswa sehingga mereka dapat melihat relevansinya dalam kehidupan mereka.
Baca Juga: Kemendesa PDTT Buka Seleksi TEKAD 2023, SIMAK Rincian Formasi dan Kualifikasi
6. Mengintegrasikan Mata Pelajaran: Pembelajaran yang kontekstual sering kali melibatkan integrasi beberapa mata pelajaran, memungkinkan siswa untuk melihat hubungan di antara berbagai aspek pengetahuan.
7. Penggunaan Teknologi: Teknologi sering digunakan untuk mendukung pembelajaran kontekstual, seperti simulasi komputer, penggunaan internet, atau alat-alat interaktif.