ASPIRASIKU - Saat ini produk mobil listrik semakin banyak dipasarkan di Indonesia. Yang terbaru meramaikan pasar otomotif adalah DSFK E1.
Mobil baru ini dibandrol jauh lebih murah dari Wuling Air EV, kisarannya dari harga 190 jutaan saja.
Tentunya untuk mobil listrik yang tak lagi butuh BBM, harga segitu sangat memikat Masyarakat Indonesia.
Tapi karena pasar mobil listrik masih sangat baru, masih banyak orang yang lebih memilih ‘main aman’. Yaitu membeli mobil dengan BBM ketimbang listrik.
Ukuran mobil listrik yang juga terlalu mungil dan non bagasi membuat mobil ini masih sering diragukan.
Selain itu, untuk spek mobil LCGC, tentunya dihargai jauh lebih murah. Seperto Daihatsu Ayla misalnya masih dibandrol di kisaran Rp140 jutaan.
Baca Juga: Habib Syech Doakan Erick Thohir Saat Acara Pasuruan Bersholawat
Lantas buat kalian yang punya bajed terbatas dan pengen punya mobil baru, sebaiknya pilih mobil listrik ukuran kecil atau LCGC tapi kelasnya di bawah?
Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda.
Mari kita lihat beberapa poin perbandingan antara mobil listrik dan LCGC (Low Cost Green Car) untuk membantu Anda memahami lebih baik:
Mobil Listrik:
1. Ramah Lingkungan: Mobil listrik tidak menghasilkan emisi langsung saat digunakan, yang membantu mengurangi polusi udara dan dampak perubahan iklim.
2. Biaya Operasional Rendah: Biaya pengisian baterai jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
3. Tenaga Instan: Mobil listrik memberikan torsi instan, memberikan akselerasi yang lancar dan cepat.
4. Kemampuan Pengisian: Jaringan pengisian baterai terus berkembang, dan teknologi pengisian semakin cepat.
5. Dukungan Teknologi: Mobil listrik sering dilengkapi dengan teknologi canggih dan fitur keselamatan.