ASPIRASIKU - Pegiat media sosial Denny Siregar menyebut kasus mafia minyak goreng yang menyeret pejabat pembuat kebijakan di Kementrian Perdagangan sebagai tradisi korupsi kebijakan yang sudah terjadi sejak zaman orde baru.
Dikutip Aspirasiku dari kanal YouTube Cokro TV, Kamis, 21 April 2022, Denny Siregar mengatakan, bagaimana cara memberantas mafia seperti ini?
Ia meyakini Indonesia belum mampu memberantas para koruptor jika sistem demokrasinya masih seperti sekarang ini.
“Tidak bisa dengan sistem demokrasi kayak begini. Karena begitu besar kepentingannya,” ucap Denny Siregar.
Apakah Indonesia mampu menerapkan model hukuman mati bagi para pencuri uang rakyat, seperti yang sekarang ini diterapkan China? Denny Siregar pun berkeyakinan hal tersebut masih angan belaka.
“Kalau mau seperti Cina, pejabat dan pengusaha yang ketahuan korupsi sebanyak anggap saja 10 miliar rupiah misalnya, harus dihukum mati dan dipermalukan di depan publik dan keluarganya. Mau Indonesia begitu? Ya nggak mungkin maulah mereka!” ujar Denny Siregar.
Baca Juga: 12 Contoh Ucapan Idul Fitri 2022 untuk Keluarga
Mereka di sini menurut Denny Siregar, yaitu semua partai yang menguasai parlemen.
Anggota parlemen ini diyakini tidak akan pernah mau membuat aturan ‘bunuh diri’.
“Karena semua partai yang menguasai parlemen pasti tidak mau kena pedang yang mereka ciptakan sendiri,” jelas Denny Siregar.
Denny Siregar mengatakan, tradisi korupsi kebijakan berjamaah sudah terjadi sejak zaman orde baru.
Baca Juga: Hari Bumi Sedunia, 22 April 2022 : Berikut Sejarah Singkat dan Tema di Tahun Ini
“Begitulah permainan mereka dan begitulah permainan mafia pangan di Indonesia yang sudah berlangsung sejak zaman Soeharto. Ada yang mainin izin ekspor, ada juga yang mainin kuota impor. Sama saja ekspor dan impor itu. Semua berupa kebijakan. Yang main bukan saja pengusaha, tetapi juga pembuat kebijakan, termasuk mungkin menterinya, atau malah partai yang main,” tutur Denny Siregar.
Jika kondisi Indonesia masih seperti ini, Denny Siregar menilai mustahil negara bisa memberantas para mafia korupsi.