ASPIRASIKU – Masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan pemberitaan kehadiran klitih yang meresahkan.
Klitih, menurut Wikipedia merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Daerah penyebaran klitih ini biasanya berada di sekitaran Klaten dan Magelang.
Baca Juga: Benarkah Dilarang Menggunakan Lipstick ketika Sedang Berpuasa? Simak Hukumnya
Pada umumnya, klitih ini beranggotakan anak-anak muda kisaran umur 14-19 tahun.
Dimana pada umur-umur tersebut merupakan fase pubertas atau bisa dibilang masa peralihan dari anak-anak menjadi remaja.
Pada umur kisaran tersebut, biasanya emosi anak-anak tersebut cenderung labil.
Oleh karenanya, klitih ini bisa menjadi sangat membahayakan, apabila di dalamnya terisi dengan remaja-remaja yang minim pengetahuan akan bahaya penyalahgunaan interaksi sosial.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Jam Operasional Mall hingga 22.00 WIB, Hanya Berlaku di Wilayah Ini
Fenomena klitih ini sebenarnya bukan hal yang asing lagi, karena sudah berkembang biak secara terus-menerus selama beberapa generasi.
Sayangnya, klitih ini merupakan kumpulan remaja yang membawa pengaruh negatif.
Mengapa bisa terjadi seperti itu?
Dilansir kembali dari halaman Wikipedia, klitih terkenal dengan perbuatan perundungannya. Geng klitih ini biasanya mengincar target.
Baca Juga: Jajanan Anak Kinder Ditarik dari Pasaran Inggris Karena Diduga Tercemar Bakteri Salmonella