“Mobilitas kita drop 17 persen (akibat PPKM). Jadi kalau Covid merebak itu dampaknya sangat dalam. Dari sisi ritel dan rekreasi drop 13 persen gara-gara PPKM. Grocery dan farmasi yang biasanya positif pun juga menukik ke bawah,” tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan percepatan vaksinasi merupakan upaya untuk menekan potensi pandemi menjadi endemi pada tahun depan sehingga pemerintah pun turut mengundang para ahli epidemiologi baik dalam maupun luar negeri.
“Kita menggunakan semua resources karena semua sepakat pandemi ini very likely menjadi endemi hanya bagaimana semua negara mendesainnya (mengatasinya),” kata Sri Mulyani.
Menkeu menegaskan pemerintah akan memprioritaskan masyarakat dengan usia di atas 60 tahun maupun memiliki komorbid, atau penyakit penyerta untuk divaksinasi karena mereka lebih rentan terhadap Covid-19.
Baca Juga: 6 Olahraga Praktis yang Bisa Dilakukan di Rumah
Tak hanya itu anak-anak usia dini turut menjadi prioritas pemerintah mengingat mereka harus bersekolah, namun juga harus tetap aman dari Covid-19.
Selain itu akselerasi vaksinasi juga bertujuan untuk mengurangi dampak pandemi terhadap perekonomian yang pada tahun lalu global terkontraksi 3,2 persen sedangkan perdagangan internasional minus 8,3 persen.
“Makanya tahun ini adalah tahun yang diharapkan menjadi tahun rebound dan recovery,” ujar Sri Mulyani.***
(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat)