nasional

Pak Apit Tak Lagi di Sini, Tapi Cintanya Mengantar Mereka ke Makkah! Kisah Pahrul Gantikan Sang Ayah, Temani Ibunya Naik Haji

Selasa, 13 Mei 2025 | 06:00 WIB
Pahrul Ramadhan Syahputra dan Ibunya (Dok. Kemenag RI)

ASPIRASIKU - Di tengah hiruk pikuk keberangkatan jemaah calon haji (JCH) yang dipenuhi senyum haru dan doa-doa syukur, ada sepasang wajah yang menyimpan kisah berbeda.

Di balik senyum mereka, terselip air mata yang jatuh diam-diam. Pitta (56) dan putranya, Pahrul Ramadhan Syahputra (30), bukan sekadar menunaikan ibadah haji, mereka menunaikan sebuah janji cinta yang tertunda.

Beberapa bulan lalu, Pitta dan suaminya, Hapijuddin—yang akrab disapa Pak Apit—sudah merancang setiap detail perjalanan ke Tanah Suci.

Baca Juga: Kisah Petugas Kebersihan Menabung Seribu Rupiah Sehari Sejak 1986 di Kabupaten Semarang, Kini Berangkat Haji Bersama Istri

Semua persiapan telah hampir rampung: dari pembuatan paspor, perekaman biometrik Saudi Visa Bio (SVB), hingga doa-doa yang telah menjadi rutinitas malam mereka.

Namun takdir mengambil jalan lain. Pak Apit dipanggil Sang Maha Kuasa lebih dulu akibat penyakit diabetes yang lama dideritanya.

“Bapak itu semangat sekali. Setiap hari bicara tentang Makkah, tentang wukuf di Arafah. Tapi ternyata Allah lebih dulu memanggil,” ujar Bu Pitta, suaranya pecah di sela isak yang ditahan.

Baca Juga: Jalur Mandiri Universitas Sebelas Maret Telah Dibuka! Inilah Jadwal Lengkapnya dari Masing-masing jalur

Kehilangan itu menyisakan lubang yang tak mudah ditambal. Mimpi menunaikan ibadah haji bersama pasangan hidup yang dirajut puluhan tahun kini harus mereka relakan.

Namun di tengah duka, hadir sebuah keputusan besar dari sang anak sulung, Pahrul. Ia memutuskan menggantikan ayahnya demi menemani ibunda menunaikan ibadah suci.

“Saya tahu ini berat, tapi ini cara saya meneruskan niat mulia Bapak. Saya nggak mau Ibu berangkat sendiri. Ini bukan cuma perjalanan haji, ini perjalanan hati,” ungkap Pahrul dengan mata yang tak kalah berkaca.

Baca Juga: Tata Cara Daftar Ulang Calon Mahasiswa Baru UI Jalur SIMAK Pascasarjana Gelombang 1 2025

Keputusan itu bukan tanpa perjuangan. Pahrul harus mengurus administrasi pengalihan porsi haji, mengatur cuti kerja, hingga menyiapkan diri secara mental dan spiritual.

Semua dilakukan demi satu tujuan: memastikan ibunya tetap melanjutkan langkah yang telah dirintis bersama sang ayah.

Halaman:

Tags

Terkini