ASPIRASIKU - Upaya perbaikan Stadion JIS terus dikebut oleh PSSI sebagai salah satu venue yang diajukan untuk Piala Dunia U-17.
Sebelumnya, FIFA telah memberikan catatan kepada Stadion JIS untuk segera memperbaiki akses ke stadion dan kualitas rumput.
Catatan yang diberikan oleh FIFA ini sejalan dengan catatan yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh PSSI.
Dalam rangka menindaklanjuti catatan dari FIFA, PSSI bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan Pemerintah Propinsi Jakarta untuk melaksanakan perbaikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FIFA.
“Kita sedang diburu tenggat untuk memperbaiki agar catatan FIFA bisa kita tuntaskan secara baik yakni soal perbaikan rumput dan akses ke stadion. Karena waktu yang sudah sangat mepet, maka pekerjaan ini dilakukan melibatkan lintas instansi dan juga rekanan internasional yang biasa terlibat di sejumlah agenda FIFA,” ujar Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga, Kamis 10 Agustus 2023.
FIFA telah menunjuk seorang konsultan dari Australia untuk mengawasi perbaikan pada rumput Stadion JIS.
Baca Juga: Sebutkan 2 Contoh yang Termasuk Jenis Teks Prosedur Sederhana, Ini Jawaban dan Penjelasannya
Arya menjelaskan bahwa Stadion JIS memang memerlukan perbaikan mendasar, terutama jika dibandingkan dengan tiga stadion lain yang juga akan menjadi venue Piala Dunia U-17.
Hal ini disebabkan karena Stadion JIS belum pernah menjadi tuan rumah ajang sepak bola tingkat nasional, apalagi internasional. Ini berbeda dengan tiga stadion lainnya yang sebelumnya telah dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20.
“Kalau kita simak, ketiga stadion lain sejatinya sudah dilakukan perbaikan baik rumput maupun fasilitas lain pada masa persiapan Piala Dunia U-20 lalu. Bahkan perbaikan rumputnya menggunakan mesin yang didatangkan FIFA dari Inggris. Nah untuk JIS ini memang mesti dikebut karena waktunya yang sangat singkat,” ujar Arya.
Arya mengajukan permintaan kepada semua pihak agar menempatkan kepentingan nasional di depan demi suksesnya penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Ia juga menyoroti adanya pihak yang mencoba memanfaatkan isu seputar perbaikan stadion untuk kepentingan politis, yang menurutnya adalah hal yang disayangkan.