Praktisi Hukum Desak Penyelidikan Menyeluruh atas Kematian Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 16:00 WIB
Praktisi Hukum sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FH UPN Veteran Jakarta, Beniharmoni Harefaisu soroti isu kecelakaan yang iringi kabar wafatnya Dirut BJB, Yusuf Saadudin. (Dok. UPN Veteran Jakarta)
Praktisi Hukum sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FH UPN Veteran Jakarta, Beniharmoni Harefaisu soroti isu kecelakaan yang iringi kabar wafatnya Dirut BJB, Yusuf Saadudin. (Dok. UPN Veteran Jakarta)

Jakarta, ASPIRASIKUPraktisi hukum sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Beniharmoni Harefa, meminta agar kematian Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin, diselidiki secara menyeluruh.

Ia menilai langkah tersebut penting untuk menghindari spekulasi dan memastikan akuntabilitas institusi publik.

Beniharmoni menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian almarhum.

Namun, ia menekankan bahwa wafatnya Yusuf yang terjadi setelah aktivitas bermain golf memunculkan pertanyaan wajar dari masyarakat.

Baca Juga: Dirilis, Ini Pembagian Kloter Jemaah Haji 2026, TINJAU Yuk!

“Agar publik tidak bertanya-tanya karena kepergian almarhum tergolong tidak wajar karena masih bermain golf. Beberapa kejanggalan lainnya juga karena sebelumnya tidak ada sakit atau tanda-tanda medis,” ujar Beniharmoni kepada Kilat.com, Sabtu 22 November 2025.

Menurutnya, sejumlah hal terlihat janggal, terutama karena almarhum sebelumnya diketahui tidak memiliki riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu yang dapat memicu kematian mendadak.

Beniharmoni menegaskan bahwa dorongan penyelidikan bukan bertujuan menuding pihak mana pun, melainkan untuk memastikan proses yang transparan serta memberikan kepastian bagi publik.

Baca Juga: Diskon 30% Tiket Transportasi Kereta Api untuk Libur Nataru 2025/2026, Inilah Syarat dan Ketentuannya

“Ini untuk memastikan akuntabilitas dan memberikan jawaban yang jelas kepada pemangku kepentingan, seperti nasabah, pemegang saham, dan masyarakat luas,” katanya.

Ia menilai tanpa kejelasan resmi, misteri penyebab wafatnya pimpinan bank daerah terbesar di Indonesia tersebut akan terus menjadi bahan spekulasi.

Karena itu, ia mendorong pihak berwenang maupun manajemen BJB proaktif memberikan klarifikasi dan membiarkan proses investigasi berjalan secara profesional.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bongkar Jaringan Penyelundupan Balpres Ilegal Senilai Rp4 Miliar

Beniharmoni juga menambahkan bahwa keterbukaan informasi merupakan bagian penting dari tata kelola perusahaan dan pelayanan publik, mengingat Bank BJB merupakan perusahaan terbuka yang wajib menjaga kepercayaan nasabah serta stabilitas pasar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X