ASPIRASIKU - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat angkat suara terkait vonis 3,5 tahun penjara terhadap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Ia menilai putusan tersebut sarat nuansa politik dan tidak adil selama Harun Masiku, yang disebut sebagai inti persoalan, belum ditangkap.
“Tidak ditemukan fakta bahwa itu uang dari Sekjen, dari Mas Hasto. Kalau mau fair betul, ya tangkaplah Harun Masiku itu, jangan kemudian Mas Hasto dikorbankan. Inilah praktek dari politisasi hukum,” ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (27/7/2025).
Baca Juga: Anies Baswedan Lepas Keberangkatan Putrinya, Mutiara Baswedan, ke Harvard Amerika Serikat
Hasto sebelumnya dinyatakan bersalah dalam kasus suap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024 untuk Harun Masiku.
Meski demikian, Djarot menegaskan pihaknya tetap menghormati putusan hakim.
“Ini persoalan politik, dan Pak Sekjen itu adalah tahanan politik. Karena berbeda dengan penguasa, berbeda dengan raja yang tidak mau dikritik, maka dicari-carilah kesalahannya,” katanya.
Djarot memastikan posisi Hasto sebagai Sekjen PDIP tetap berlaku. Soal kemungkinan perubahan posisi, menurutnya hanya dapat diputuskan melalui forum resmi partai.
“Kalau posisi Sekjen nanti kita tunggu di Kongres. Karena posisi Mas Hasto sekarang ini masih Sekjen PDI Perjuangan,” jelasnya.
Ia menegaskan PDIP memiliki mekanisme organisasi yang kuat dan tidak akan terpengaruh tekanan eksternal.
“Kita punya aturan main sendiri di partai. Jadi, tidak bisa asal mengganti posisi Sekjen tanpa proses yang jelas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Djarot mendesak aparat penegak hukum segera menangkap Harun Masiku agar penegakan hukum tidak tajam hanya ke satu pihak.