ASPIRASIKU - Di tengah sorotan debat keempat cawapres yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta, pada Minggu (21/1), sebuah momen mengejutkan melibatkan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 1, Mahfud MD. Sesi tanya jawab menjadi panggung dramatis ketika Gibran mengajukan pertanyaan mengenai greenflation (inflasi hijau).
Gibran, dengan ekspresi bingung dan gestur mencari sesuatu, mencoba memahami jawaban Mahfud terkait cara mengatasi inflasi hijau.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau?"" ujar Gibran, memperlihatkan ketidakpuasannya.
Dalam momen tersebut, Gibran bahkan meletakkan tangan di dahinya, memberikan kesan kebingungan atas jawaban yang diberikan oleh Mahfud. Meskipun berusaha memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai inflasi hijau, Gibran merasa responsnya tidak diterima dengan baik oleh Mahfud.
Greenflation, yang dijelaskan sebagai inflasi hijau, merupakan kondisi di mana harga-harga naik seiring pergeseran ke energi bersih atau teknologi hijau yang ramah lingkungan. Namun, Mahfud menilai penjelasan Gibran sebagai 'ngawur' dan 'tidak keruan', menciptakan ketegangan di antara keduanya.
Saat ditantang untuk memberikan jawaban, Mahfud memilih untuk menolak dengan gaya dramatis. Dengan gerakan mencari sesuatu di atas meja dan ekspresi tidak tertarik, Mahfud menyatakan, "Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya kayak itu tuh recehan, recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan saja ke moderator," ucap Mahfud.
Baca Juga: Daya Tampung Jalur SNBP 2024 Sebesar Ini, CEK Rincian Daftar Program Studi di IPB University
Dengan demikian, momen dramatis dalam debat tersebut menegaskan ketidaksepakatan antara kedua cawapres, menciptakan ketegangan yang menarik untuk diperhatikan dalam dinamika pemilihan presiden yang semakin memanas.***