ASPIRASIKU – Kultum merupakan kegiatan menyampaikan materi kepada pendengar dalam waktu singkat, sebagaimana kepanjangannya yaitu kuliah tujuh menit.
Kultum biasa dilakukan dalam kegiatan bertema agama sebagai pembuka kegiatan. Kultum juga bisa menjadi kegiatan rutin setiap pekan pada hari Jumat maupun tiap hari di bulan Ramadhan.
Penyampaian kultum sebaiknya dapat memotivasi para pendengar untuk mengamalkan isi dari kultum dan lebih cocok jika membahas tema yang berkaitan dengan situasi dan kondisi pendengar.
Salah satu situasi dan kondisi para pendengar kultum saat ini adalah maraknya penggunaan media sosial. Dalam kondisi ini, kultum tentang media sosial menjadi tema yang relatable.
Dalam agama Islam, hal yang berkaitan dengan media sosial adalah kemungkinan terkena penyakit ‘ain, yaitu penyakit yang datang karena pandangan hasad (iri dengki) orang lain.
Berikut teks kultum tentang “Waspada Penyakit ‘Ain karena Media Sosial”.
Baca Juga: Pendaftaran Kampus Mengajar 3 Dibuka, Berikut Batas Akhir dan Syarat Daftarnya
Kehidupan di dunia ini seperti terbagi menjadi dua, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Bahkan, sekitar sepertiga waktu hidup setiap harinya dihabiskan di dunia maya melalui media sosial.
Maraknya penggunaan media sosial perlu kita kendalikan. Sebab, media sosial dapat memberi dampak positif dan dampak negatif bagi penggunanya.
Salah satu dampak negatif dari media sosial yang sering tidak disadari adalah ancaman terkena penyakit ‘ain. Apalagi sekarang rasanya kurang puas kalau belum upload segala kegiatan di media sosial, terutama momen-momen bahagia dan pencapaian yang diperoleh.
Penyakit ‘ain adalah penyakit yang timbul pada diri seseorang akibat pengaruh pandangan hasad dari orang lain yang bisa menjadi racun jiwa bagi orang yang dipandangnya.
Maksud dari hasad di sini adalah sifat iri dengki, di mana orang lain tidak suka dengan kebahagiaan yang kita peroleh, bahkan berharap kebahagiaan kita hilang dan berpindah kepadanya.
Baca Juga: Ini Dia Deretan Pemenang SCTV Awards 2021 yang Dimeriahkan Super Junior D and E, Raffi Ahmad Salah Satunya
Na’udzubillahi min dzaalik... Saking bahayanya, Allah Swt. bahkan memerintahkan kita meminta perlindungan kepada-Nya dari orang yang hasad, sebagaimana difirmankan dalam Quran Surah Al Falaq ayat 5:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: “dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
Kebenaran penyakit ‘ain telah Rasul sebutkan dalam hadits Dari Ibnu Abbas, Nabi saw. bersabda,
الْعَيْنُ حَقٌّ ، وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ ، وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ فَاغْسِلُوا
“Ain itu benar-benar ada, andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa, jika engkau diminta untuk mandi maka mandilah” (HR. Muslim no. 2188)
Apa yang kita upload di media sosial tentu dapat memicu pandangan iri dengki dari orang lain. Karenanya, besar kemungkinannya kita terkena penyakit ‘ain.
Bentuk penyakit ‘ain ada banyak. Bisa jadi sakit kepala, pucat, tidak nafsu makan, susah tidur, kebanyakan tidur, mudah emosi, tiba-tiba sedih, linglung, deg-degan, dan sesak di dada. Ketika diperiksakan ke dokter, ternyata kita sehat-sehat saja. Bisa jadi itu ciri terkena penyakit ‘ain.
Lebih parahnya lagi, orang yang terjangkit penyakit ‘ain bisa merasa kesal dan tidak nyaman ketika mendengar adzan dan bacaan Alquran. Astaghfirullahal’adziim...
Baca Juga: Sejarah Singkat dan Latar Belakang Peringatan Hari Menanam Pohon Nasional 2021
Lantas bagaimana kita mencegah penyakit ‘ain? Apakah tidak boleh upload momen bahagia di sosmed? Boleh saja. Asal niatnya benar. Ingat betul-betul tujuan upload di medsos itu untuk apa? Kalau buat pamer dan merendahkan orang lain tentu tidak boleh. Kalau tujuannya untuk kebaikan, silakan diupload.
Salah satu cara menghindari pandangan hasad dari postingan kita adalah dengan menambahkan ungkapan syukur dan doa kepada Allah Swt. dengan lafadz dari Quran Surah Al Kahfi ayat 39 berikut.
مَا شَآءَ اللهُ لاَ قُوَّةَ إلاَّ بِا للهِ
Artinya: “Sungguh atas kehendak Allah-lah semua ini terwujud.”
Kita juga bisa memperkuat diri agar kebal dari racun jiwa yang dikirimkan orang hasad kepada kita dengan memperkuat iman dan memperbanyak dzikir kepada Allah Swt.
Rasulullah saw. telah mengajarkan doa agar terlindung dari penyakit ‘ain, yaitu:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.” (HR. Bukhari, no. 3371)
Baca Juga: Kumpul Link Twibbon Hari Menanam Pohon Nasional 2021 Paling Menarik dan Terkeren Cocok untuk Media Sosial
Kalau sudah terlanjur terkena penyakit ‘ain, kita bisa obati dengan meruqyah diri sendiri. Caranya yaitu membaca ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan perlindungan dari jin, sihir, dan keburukan lain; di antaranya Al Fatihah, An Nas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Jin, dan Ayat Kursi.
Jadi, sebelum upload sesuatu di media sosial, harus diingat kemungkinannya menimbulkan penyakit ‘ain. Luruskan dahulu niat dalam mengunggah foto/video/tulisan di media sosial kita.
Jika melihat suatu kebaikan, jangan sekali-kali hasad, tetapi ucapkan syukur dan doakan keberkahan baginya. Bacalah مَا شَآءَ اللهُ لاَ قُوَّةَ إلاَّ بِا للهِ.
Semoga apa yang disampaikan hari ini dapat menambah khazanah ilmu kita. Dan semoga kita dapat mengamalkan apa yang kita pelajari hari ini sehingga terhindar dari penyakit ‘ain yang meracuni jiwa.***