Buntut Kasus Pengeroyokan Warga, Seluruh Petugas Pelayanan Data Kependudukan Dimutasi

photo author
- Sabtu, 4 September 2021 | 23:53 WIB
Rendi, korban penganiayaan saat mengurus KK di Kantor Disdukcapil Bandar Lampung melapor ke Polresta. (Aspirasiku/Tampan Fernando)
Rendi, korban penganiayaan saat mengurus KK di Kantor Disdukcapil Bandar Lampung melapor ke Polresta. (Aspirasiku/Tampan Fernando)

ASPIRASIKU - Seluruh pegawai yang bertugas di loket pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandarlampung dimutasi.

Hal ini merupakan buntut dari kasus pengeroyokan warga oleh oknum petugas di loket pelayanan dinas setempat pada beberapa waktu lalu. Keputusan ini berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Bandarlampung. 

“Setelah kejadian, semua pegawai yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dipindahkan,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadis Dukcapil) A. Zainuddin, Sabtu (4/9/2021).

Sementara itu, Kepala Inspektorat Bandarlampung, M. Umar, mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa 4 pegawai Disdukcapil.

“Kemarin ada empat orang yang telah diperiksa tim kami, yaitu dua PNS dan dua tenaga kontrak,” kata M. Umar.

Baca Juga: Lagi Mengurus Kartu Keluarga, Pemuda Ini Malah Dianiaya Pegawai Disdukcapil, Polisi Turun Tangan

Diketahui saat ini kasus pengeroyokan tersebut telah ditangani oleh Polresta Bandarlampung.

Korban bernama Rendy Aditya (23) yang diduga dianiaya oleh petugas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandar Lampung.

Pemuda asal Lampung Barat ini menceritakan awal mula kasus dugaan penganiayaan yang dialaminya. Awalnya ia datang ke Kantor Disdukcapil di Gedung Satu Atap Pemkot Bandar Lampung hendak mengurus KK milik sepupunya.

Karena ada kesalahan, ia lantas minta diganti. Namun pegawai Disducapil menyuruh dia untuk membawakan akte kelahiran agar dicocokkan.

Baca Juga: Mau Kerja di Perusahaan Milik Raffi Ahmad, Rans Entertainment Buka Lowongan Kerja 3 Posisi

“Yang salah kan cuma ada di gelarnya saja. Kalau namanya masih sama, tapi saya diminta harus bawa akte lahir, saya nggak mau,” katanya, Rabu 1 September 2021.

Lantaran tak mau, pegawai Dukcapi tetap mengotot untuk memintanya mengambil akte kelahiran. Akhirnya timbul cekcok antara keduanya hingga Rendi ditentang.

“Saya dibentak sama petugas itu. Saya dibawa ke ke arah selasar, terus disitu saya jatuh terus ditendang," jelasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adi Gunawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X