ASPIRASIKU - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) tengah menelusuri pergerakan seekor harimau sumatera yang diduga memangsa seorang warga di wilayah Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat.
Kepala BBTNBBS Hifzon Zawahiri dalam keterangannya, Jumat (11/7), menyebut pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pengamanan dan investigasi, termasuk pemasangan kamera jebak (camera trap) di lokasi kejadian.
Kamera tersebut ditujukan untuk memantau keberadaan satwa liar yang mungkin masih berkeliaran di sekitar area tersebut.
Baca Juga: Daniel Mananta Bongkar Sisi Lain Suami Maia Estianty, Irwan Mussry: Tetap Tenang, Meski...
“Sebagai langkah lanjutan, tim kami akan terus memantau pergerakan satwa serta mengevaluasi potensi konflik lanjutan antara harimau dan manusia,” ujar Hifzon dilansir dari laman Antaranews.com.
Tragedi ini bermula pada Kamis sore (10/7), saat Misni (62), seorang pria asal Pemalang, Jawa Tengah, ditemukan tewas diduga akibat serangan harimau saat sedang berkebun di sekitar kawasan hutan lindung.
Kejadian itu menambah daftar insiden konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah konservasi TNBBS.
Baca Juga: Pilihan Kasur Domi Kualitas Unggulan
BBTNBBS mengimbau masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di kebun yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan.
Warga juga diminta untuk tidak beraktivitas sendirian dan segera melaporkan apabila melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar, seperti jejak kaki atau suara harimau.
"Kami berharap masyarakat tetap waspada dan turut menjaga keselamatan serta kelestarian satwa liar yang dilindungi," tegas Hifzon.
Peristiwa ini menegaskan pentingnya penguatan mitigasi konflik antara manusia dan satwa, khususnya di wilayah penyangga hutan lindung yang menjadi habitat harimau sumatera, salah satu satwa yang kini terancam punah.***