Usai Harimau Sumatera Tewaskan Misni, Warga Asal Pemalang Jawa Tengah, BBTNBBS Lacak Pergerakan Satwa Liar di Lampung Barat

photo author
- Minggu, 13 Juli 2025 | 07:25 WIB
ILUSTRASI - Harimau Sumatera serang seorang petani menambah panjang catatan konflik satwa dan manusia di Lampung Barat (Pixabay/Ralph Fotos)
ILUSTRASI - Harimau Sumatera serang seorang petani menambah panjang catatan konflik satwa dan manusia di Lampung Barat (Pixabay/Ralph Fotos)

ASPIRASIKUBalai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) tengah menelusuri pergerakan seekor harimau sumatera yang diduga memangsa seorang warga di wilayah Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat.

Kepala BBTNBBS Hifzon Zawahiri dalam keterangannya, Jumat (11/7), menyebut pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pengamanan dan investigasi, termasuk pemasangan kamera jebak (camera trap) di lokasi kejadian.

Kamera tersebut ditujukan untuk memantau keberadaan satwa liar yang mungkin masih berkeliaran di sekitar area tersebut.

Baca Juga: Daniel Mananta Bongkar Sisi Lain Suami Maia Estianty, Irwan Mussry: Tetap Tenang, Meski...

“Sebagai langkah lanjutan, tim kami akan terus memantau pergerakan satwa serta mengevaluasi potensi konflik lanjutan antara harimau dan manusia,” ujar Hifzon dilansir dari laman Antaranews.com.

Tragedi ini bermula pada Kamis sore (10/7), saat Misni (62), seorang pria asal Pemalang, Jawa Tengah, ditemukan tewas diduga akibat serangan harimau saat sedang berkebun di sekitar kawasan hutan lindung.

Kejadian itu menambah daftar insiden konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah konservasi TNBBS.

Baca Juga: Pilihan Kasur Domi Kualitas Unggulan

BBTNBBS mengimbau masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di kebun yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan.

Warga juga diminta untuk tidak beraktivitas sendirian dan segera melaporkan apabila melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar, seperti jejak kaki atau suara harimau.

"Kami berharap masyarakat tetap waspada dan turut menjaga keselamatan serta kelestarian satwa liar yang dilindungi," tegas Hifzon.

Baca Juga: Bapak dan Ibu Guru, Bagaimana Menciptakan Sekolah yang Menyenangkan? Dimensi Apa yang Perlu Diperhatikan? Perhatikan 5 Dimensi Ini

Peristiwa ini menegaskan pentingnya penguatan mitigasi konflik antara manusia dan satwa, khususnya di wilayah penyangga hutan lindung yang menjadi habitat harimau sumatera, salah satu satwa yang kini terancam punah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X