ASPIRASIKU - Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan pada mudik Lebaran 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menyiapkan sejumlah jalur alternatif.
Diperkirakan sebanyak 1,8 juta kendaraan akan melintasi wilayah Jawa Tengah, meningkat 6,75% dibandingkan tahun sebelumnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan bahwa jalur-jalur alternatif telah dilengkapi dengan rambu-rambu penunjuk arah untuk memudahkan pemudik menuju daerah tujuan mereka.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko kemacetan di jalur utama.
Baca Juga: Jalinsum Lampung Ditutup Total Karena Jembatan Rusak, Pengendara Diminta Lewat Jalur Alternatif
“Jalur-jalur alternatif kita beri papanisasi untuk mempermudah, karena kalau kita bicara Google Maps, kadang terjebak,” kata Taj Yasin dilansir Aspirasiku dari laman jatengprov.go.id.
Infrastruktur Siap Sambut Pemudik
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah, hingga saat ini telah terpasang 15.290 unit lampu penerangan jalan, 14.826 unit rambu lalu lintas, dan 1.331 unit rambu pendahulu penunjuk jurusan.
Di enam lokasi rawan kecelakaan, telah dilengkapi dengan warning light, marka jalan, serta rambu peringatan.
Baca Juga: BRI Pastikan Kesiapan Layanan E-Channel untuk Kelancaran Transaksi Lebaran
Selain itu, rambu imbauan bagi pemakai jalan dengan pesan peringatan juga telah disiapkan sebanyak 203 unit sebagai rambu sementara.
Jalur Alternatif yang Disiapkan
Pemprov Jateng telah menyiapkan jalur alternatif yang mencakup jalur penghubung tengah, jalur alternatif pantura, dan jalur penghubung timur:
1. Jalur Penghubung Tengah: Pemalang–Randudongkal–Belik–Bobotsari–Purbalingga; Wiradesa-Kajen–Kalibening–Wanayasa–Banjarnegara; Weleri–Patean–Parakan.