ASPIRASIKU - Bagi masyarakat umum Jersey tidak lebih dari sebuah kostum yang dikoleksi bagi para pecinta sepak bola. Namun tidak dengan anggota Komunitas Jersey Kemarin Sore (JKS) di Lampung yang rela kocek dana puluhan hingga ratusan juta. Mengapa?
Bukan hal yang tabu bagi para kolektor untuk mengoleksi barang tak masuk akal—nilai fantastis dengan faktor tertentu—yang dibikin dilirik publik. Demikian juga yang dilakukan bagi para pecinta Jersey orginial satu ini.
Para penghobi Jersey orginial di JKS rela mengocek budget besar demi mendapatkan sebuah Jersey yang mungkin tidak dapat dimiliki sebagian besar orang.
"Jadi kita beli, misalnya beli lima atau tujuh, sebagian simpan sebagian jual. Nah yang suka ya yang kita simpan," kata Erich, salah satu member dari komunitas JKS.
Alasannya sederhana. Alih-alih karena hobi, rupanya Jersey memiliki nilai jual yang cenderung lebih tinggi ketimbang harga beli.
Hal ini yang menjadi latar belakang bagi para kolektor Jersey original di Lampung memandang jersey bukan hanya sekedar jahitan kain Polyester.
Baca Juga: Profil Rusli Bintang, Sosok Visioner Pendidikan di Balik Universitas Malahayati Bandar Lampung
Tahun ke Tahun, Nilai Jersey Terus Meroket
Pengoleksi jersey percaya diri mengungkapkan bahwa investasi melalui saluran ini justru lebih berpotensi cuan besar ketimbang emas.
"Cuannya kan lumayan, terus harganya kan gak drop kaya yang fake. Nah yang original itu kalau dia nggak laku kita simpan, nanti dia bakalan naik sendiri. Nggak akan rugi. Dibanding emas mendingan jersey," jelas Erich.
Edhi, yang juga member JKS menyambung bahwa sejumlah jersey yang dibeli dirinya dengan nilai ratusan ribu rupiah beberapa tahun silam kini telah naik berkali lipat.