Paus Fransiskus Wafat dan Kekosongan Pemimpin Umat Katolik, Begini Tata Cara Pengangkatan Paus Baru

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 11:30 WIB
Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, akan memimpin ritual penyegelan peti jenazah Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus pada hari Jumat, 25 April, pukul 8 malam, menurut Kantor Pers Tahta Suci. (instagram.com/vaticannews)
Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, akan memimpin ritual penyegelan peti jenazah Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus pada hari Jumat, 25 April, pukul 8 malam, menurut Kantor Pers Tahta Suci. (instagram.com/vaticannews)

ASPIRASIKU - Senin, 21 April 2025, seluruh dunia (khususnya umat Katolik) berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik.

Ia wafat dalam usia 88 tahun akibat penyakit peunomia yang memang telah lama dideritanya. Rencananya, ia akan dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore pada 26 April 2025.

Dilansir dari Vatican News, Fransiskus dinyatakan meninggal pada pukul 7:35 pagi dan berpesan pada umat Katolik untuk hidup dalam nilai-nilai yang selama ini diajarkan olehnya.

“Dia mengajarkan kita untuk menghidupi nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama untuk mendukung yang paling miskin dan paling terpinggirkan.” Ujar Kardinal Kevin Farrell dalam siaran pres resmi Vatican.

Baca Juga: Paula Verhoeven Ceritakan Perjuangannya Menjaga Pernikahan dengan Baim Wong, Soroti Komunikasi yang Tidak Mulus Sejak Awal

Sebagai pemegang tertinggi otorita Gereja Katolik dan pemimpin Vatican, kematian Paus Fransiskus ini mengakibatkan terjadinya kekosongan kepemimpinan di tubuh umat Katolik.

Lantas, bagaimana sebenarnya mekanisme memilih Paus? Berikut informasi selengkapnya.

Sejarah Konklaf

Pemilihan Paus merupakan salah satu proses paling sakral dan penuh tradisi dalam Gereja Katolik.

Ketika Tahta Suci Roma kosong—baik karena wafatnya atau pengunduran diri Paus—proses pemilihan penggantinya segera dimulai melalui mekanisme yang disebut konklaf, sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti "dengan kunci", menandakan penguncian para kardinal di dalam suatu tempat tertutup sampai pemilihan selesai.

Baca Juga: Fachri Albar Terjerat Kasus Narkoba untuk Ketiga Kalinya, Ini Kilas Balik Sang Aktor Terjerat Barang Haram Tersebut

Dahulu, para Kardinal yang ditugaskan memilih Paus baru, masih bisa berkomunikasi dengan dunia luar.

Akibatnya, pemilihan Paus sangat berlarut-larut. Bahkan pada 1271, konklaf terjadi selama 3 tahun dan membuat masyarakat geram.

Setelah itu, konklaf dilakukan dengan cara “mengisolasi” para Kardinal selama proses pemilihan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X