ASPIRASIKU - Indonesia dan Turki adalah dua negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Di Indonesia, sekitar 89,9% dari total populasi menganut agama Islam, sementara di Turki, angka ini mencapai 99,8%.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim yang besar, perayaan Idul Fitri di kedua negara memiliki kesamaan, tetapi juga terdapat perbedaan tradisi yang unik.
Tradisi Idul Fitri di Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal sebagai "Ramazan Bayramı" atau "Pesta Ramadhan" dan biasanya dirayakan selama tiga hari.
Hari pertama Idul Fitri disebut "Şeker Bayramı" atau "Festival Permen," karena anak-anak menerima permen atau uang yang dibungkus dalam sapu tangan dari orang dewasa.
Selama perayaan, bank dan kantor pos di Turki akan tutup, dan ATM sering kehabisan uang menjelang akhir liburan.
Baca Juga: Berapa Hari Lagi Idul Adha 2025? Ini Tanggalnya Menurut Muhammadiyah
Sama seperti di Indonesia, Idul Fitri di Turki diawali dengan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Namun, karena perhitungan kalender Islam yang berdasarkan peredaran bulan, tanggal perayaan Idul Fitri dapat berbeda antara Indonesia dan Turki.
Pada pagi hari Idul Fitri, umat Muslim di Turki melaksanakan Salat Idul Fitri. Tidak ada adzan untuk salat ini, dan ibadahnya terdiri dari dua rakaat yang diikuti oleh khotbah dari imam.
Tradisi lainnya adalah mengenakan pakaian baru, makan sesuatu yang manis seperti kurma sebelum berangkat ke masjid, dan membaca doa kecil yang disebut takbir.
Baca Juga: 1 Juta AgenBRILink Siap Layani Transaksi Mudik, Perjalanan Lebaran 2025 Semakin Tenang dan Nyaman