ASPIRASIKU – Zara, perusahaan mode global yang berbasis di Spanyol, telah menjadi salah satu merek pakaian terkemuka di dunia.
Kini, Zara yang didirikan sejak tahun 1974 adalah salah satu merek dari Inditex, grup perusahaan ritel terbesar di dunia.
Misi utama Zara, yaitu memberikan pakaian fashion dengan desain terkini dan berkualitas tinggi kepada pelanggan dengan harga yang terjangkau.
Baca Juga: Yuk Kenali 9 Tanda Kamu Stres Berlebihan, Kondisi yang Tidak Sehat Terutama Untuk Kaum Wanita
Merk ini menjanjikan langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnis mereka. Seperti penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dan praktik-produksi yang lebih efisien.
Namun, apa yang terjadi sekarang seolah berbanding terbalik dengan janji “ramah lingkungan” yang seharusnya tidak hanya mengenai bahan produksi, namun juga sisi kemanusiaan.
Merk tersebut sebelumnya telah memancing kontroversi pada tahun 2021 dimana kepala desainer mereka mengomentari Palestina dengan menjustifikasi pemboman terhadap rumah sakit dan sekolah.
Baca Juga: Digelar 4 Hari, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 Sukses Catatkan Business Matching Rp1,26 Triliun
“Mungkin jika masyarakat Anda berpendidikan maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu biayai di Gaza,” tulis kepala desainer Zara Vanessa Perilman.
Tidak hanya itu, kontroversi lainnya yang mengaitkan merk tersebut dengan Israel adalah tuduhan bahwa Joey Schwebel, ketua waralaba Zara Israel, menjadi tuan rumah pertemuan kampanye untuk MK Itamar Ben-Gvir.
Diketahui bahwa Itamar Ben-Gvir merupakan ketua partai sayap kanan Israel yang mendukung penuh genosida di Gaza.
Baca Juga: Kenapa Indonesia menerima Rohingya dan Berapa Pegungsi Rohingya di Indonesia saat Ini?
Setelah keterlibatannya dalam kontroversi tersebut, Zara menghadapi pengawasan ketat atas dugaan hubungannya dengan Israel.
Sejumlah fakta ini telah memicu seruan kuat untuk memboikot Zara, seiring dengan kekhawatiran akan dugaan dukungan merk tersebut terhadap tokoh politik kontroversial.
Termasuk iklan terbarunya yang banyak orang menganggapnya sebagai penggambaran yang tidak sensitif dan mendapat kecaman secara luas.