Pemerintahan Netanyahu Jalankan Uji Coba Senjata Ke Warga Sipil di Gaza, Organisasi Kemanusiaan Ajukan Bukti

photo author
- Minggu, 19 November 2023 | 17:00 WIB
(Ilustrasi) Militer Israel di bawah pimpinan Netanyahu telah menggunakan senjata kepada warga sipil Palestina  (Pexels/Fatih Turan)
(Ilustrasi) Militer Israel di bawah pimpinan Netanyahu telah menggunakan senjata kepada warga sipil Palestina (Pexels/Fatih Turan)

ASPIRASIKU Militer Israel di bawah pimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mengembangkan senjata pembunuh massal yaitu, Iron Sting.

Benny Gantz, seorang dari kabinet perang Netanyahu, menggambarkan Iron Sting “dirancang untuk menyerang sasaran dengan tepat, baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan, sekaligus mengurangi kemungkinan kerusakan tambahan dan mencegah cedera pada korban non-kombatan”.

Mark Regev, mantan juru bicara Netanyahu, juga mengklaim bahwa dalam perang di Gaza, Israel “berusaha untuk bertindak se-manusiawi mungkin”.

Baca Juga: Apa Isi dalam Komplikasi Teks Cerita Pendek, Merujuk Plot Konflik dan Masalah Utama Muncul, Serta Karakter

Namun, lebih dari satu bulan sejak Israel melancarkan serangannya ke Gaza telah membunuh lebih dari 11.500 warga sipil dan lebih dari 4.700 adalah anak-anak di Gaza. Tidak hanya itu senjatanya juga melukai 30.000 orang di jalur yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki. 

Mirisnya, mesin pembunuh “berpisau bedah” Israel yang diuji pada warga Palestina itu mendapat peminat global, kata para analis.

Bahkan senjata yang diuji dalam setiap perang yang dijalankan Israel mengalami lonjakan permintaan global. Dengan kata lain, perang Gaza saat ini telah menjadi laboratorium terbaru bagi industri senjatanya.

Baca Juga: Berikut Ini yang Merupakan Dampak Negatif dari Kemajuan IPTEK Bagi Negara di Bidang Ekonomi Adalah...

Seperti rekaman yang dirilis Israel pada tanggal 22 Oktober dari unit komando Maglan yang mengerahkan bom mortir 120mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting, dengan klaim untuk melawan Hamas di Gaza.

Sementara produsen bom yang berbasis di Haifa, Elbit Systems, telah mengiklankan kualitasnya sejak Maret 2021, ketika bom tersebut diintegrasikan ke dalam militer Israel.

Di sisi lain, Ahmed Saeed al-Najar, 28, seorang pengemudi taksi di Rafah selama perang ketiga di Gaza pada tahun 2014 dirudal oleh Israel, rudal itu masuk melalui sunroof taksinya yang terbuka. 

Kemudian rudal itu meledak di dalam mobilnya, memenggal kepala dan membunuh keenam penumpangnya, termasuk sahabatnya.

Baca Juga: Heboh Isu KDRT Dokter Qory Viral di Twitter, Pahami Hal yang Harus Dilakukan Agar Korban Terlindungi

Sulit untuk disangkal bahwa mobil itu menjadi target roket drone Spike Israel, yang dapat dimodifikasi untuk membawa selongsong fragmentasi ribuan kubus tungsten 3 mm, dan dapat mengenai area dengan diameter sekitar 20 meter. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adi Gunawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X