ASPIRASIKU – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menuding bahwa Tel Aviv menerapkan genosida di Gaza atau bertujuan menghancurkan seluruh Gaza beserta penduduknya.
Seruan kekhawatiran mengenai genosida di Gaza telah disuarakan pada minggu-minggu terakhir bersamaan dengan eskalasi serangan yang terus meningkat.
Kini, pemimpin politik seperti Erdogan telah mencurigai dengan jelas adanya genosida di Gaza dan memastikan akan mengambil langkah-langkah menuju pengadilan internasional.
Baca Juga: Catat! Jadwal Libur Sekolah Semester Ganjil 2023, Ada yang Sebulan Liburnya
Erdogan menegaskan bahwa para pemimpin politik dan militer yang dengan kejam membantai orang-orang di Gaza harus menghadapi pengadilan.
Presiden Turkiye itu juga menyebut Israel sebagai “negara teroris”. Berbicara pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara, Erdogan mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu:
“Kamu mengancam dengan bom atom, bom nuklir. Tidak peduli apa yang kamu miliki, kamu akan mati.”
Baca Juga: Rumah Sakit Gaza Dibom, Human Rights Watch Usulkan Penyelidikan Atas Kejahatan Perang Israel
Hampir dapat dipastikan jika Israel terus melakukan pembantaian di Gaza, negara ini akan dilihat oleh seluruh dunia sebagai “negara teroris yang dikutuk secara universal,” tambahnya.
Erdogan menyatakan bahwa Israel dan siapapun yang terlibat dengan agresinya telah membunuh bayi-bayi di dalam inkubator dan menghujani bom pada orang-orang tak berdosa yang telah mereka usir dari rumah.
“Mereka yang menghukum mati orang-orang dengan memutus air, makanan, dan bahan bakar, mereka yang berbicara tentang penghancuran lebih dari 2 juta warga sipil dengan cara yang tidak manusiawi dengan bom atom..." terangnya.
Baca Juga: Contoh Prosa tentang Semua Ladang adalah Huma Beberapa Huma Bersifat Tandus
Erdogan menantang bahwa tidak peduli berapa banyak bom nuklir yang Israel miliki atau apa pun yang rezim itu miliki, mereka akan segera tersingkir.
“Mereka yang telah kehilangan segalanya dalam hal etika, hati nurani, dan kehormatan bukanlah manusia; mereka hanya bisa menjadi monster.” Ungkapnya.
Erdogan melanjutkan, “Kami tidak pernah ragu untuk mengatakan bahwa Hamas (terdiri dari) pejuang perlawanan yang berjuang untuk melindungi tanah air mereka, meskipun hal tersebut mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang.”