“Klorin membutuhkan pH yang tepat untuk bekerja dengan baik,” kata Alan, tetapi menurutnya urin mengubah pH air.
"Klorin dan urin dapat bergabung untuk membuat produk sampingan yang dikenal sebagai chloramines," katanya menambahkan.
Baca Juga: Windah Basudara Berhasil Mengumpulkan Uang Donasi 380 Juta Rupiah untuk Pendidikan Okky Boy
Sehingga menurutnya, reaksi ini menyedot klorin bebas, sehingga kurang efektif.
Demikian juga disampaikan Mark Conroy, MD, profesor kedokteran darurat dan direktur medis departemen darurat Rumah Sakit Universitas di Pusat Medis Wexner Universitas Negeri Ohio.
Menurutnya, urine atau air kencing dan juga keringat mengandung urea, senyawa yang mengandung nitrogen yang dapat bergabung dengan klorin untuk menghasilkan senyawa lain.
Sehingga unsur tersebut dapat meninggalkan lebih sedikit klorin yang tersedia untuk membunuh bakteri.
Jadi, ketika ditanya seberapa buruk sebenarnya buang air kecil di kolam renang? Sehingga kita dilarang untuk buang air kecil di dalam kolam adalah urin dapat ubah kadar klorin.
“Urin dapat mengubah kadar klorin sedemikian rupa sehingga seseorang dapat menjadi sakit karena virus, bakteri, atau parasit yang dibiarkan tidak terkendali,” kata Alan.
Ketika kencing berinteraksi dengan air kolam, itu juga membangkitkan bahan kimia yang mengeluarkan bau yang cenderung diasosiasikan dengan klorin.
Bahan kata Dr. Boling, kimia tersebut membuat mata perih, hidung berair, dan dapat menyebabkan batuk.***