ASPIRASIKU - Perubahan yang terjadi pada ibu hamil akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan.
Ibu hamil membutuhkan pasokan darah segar dua kali lipat lebih banyak, dan apabila tidak tercukupi maka akan rentan terkena anemia.
Seperti Ria Ricis, dalam kanal YouTube pribadinya, dokter yang menangani Ria Ricis mengungkapkan bahwa istri Teuku Ryan itu terkena anemia pada usia kehamilannya yang menginjak 32 minggu.
Baca Juga: Nadya Arina Keluar dari Ikatan Cinta, Intip Kesibukannya Pemeran Katrin saat Ini
Dokter pun menjelaskan kadar hemogobin (Hb) Ricis hanya turun sekitar 0,2. Tetapi, anemia pada ibu hamil tidak boleh diabaikan karena ini dapat membahayakan ibu dan janin di dalam kandungan.
Lalu, apa yang terjadi saat ibu hamil terkena anemia? Dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut.
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh seseorang kekurangan sel darah merah.
Hal ini menyebabkan organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga membuat wajah menjadi pucat dan mudah lelah.
Semua wanita hamil berisiko mengalami anemia. Kondisi ini umumnya disebabkan karena tubuh tidak mampu mencukupi kebutuhan pasokan darah, zat besi, dan asam folat yang lebih banyak dari biasanya.
Anemia juga paling berisiko pada ibu yang memiliki kondisi hamil kembar, ibu yang mengalami gejala morning sickness, hamil di usia remaja, dan ibu hamil yang kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Senin, 20 Juni 2022 SCTV, RCTI, dan Trans 7: Saksikan! The Police and Trending
Anemia dikatakan masuk stadium berat dan perlu memasuki UGD saat kadar Hb kurang dari 7 g/dL. Maka, jika Hb sekitar 6-10 g/dL, ini direkomendasikan mendapatkan transfusi darah sesegera mungkin.
Jika dibiarkan terus menerus tanpa pengobatan, anemia akan memperbesar risiko kehilangan banyak darah saat melahirkan.