ASPIRASIKU - Pembalut herbal kini diminati oleh para kaum hawa. Namun, para ahli tidak menyarankan penggunaan pembalut herbal dengan deodoran. Hal ini disebabkan lantaran dapat mempengaruhi kesehatan vagina.
Spesialis kandungan, dr. Cynthia Agnes Susanto dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa pembalut herbal dengan deodoran tidak disarankan untuk kesehatan vagina karena dapat mempengaruhi keseimbangan pH di organ tersebut.
Apabila pembalut mengandung bau tidak disarankan untuk digunakan, hal ini karena dapat mematikan flora di vagina.
Baca Juga: Cerita Gibran, Pendaki yang Hilang Misterius di Gunung Guntur Bikin Merinding!
"Kalau ada baunya (deodoran) tidak disarankan karena bisa mematikan flora di vagina, takutnya deodoran dalam pembalut yang berbahaya untuk vagina," kata Cynthia dalam webinar kesehatan, Sabtu, 25 September 2021, dikutip dari Antara.
Kadar normal pH arena vagina sekitar 3,8 hingga 4,5, termasuk dalam pH asam. Jika bakteri dan jamur alias flora dalam bakteri menjadi tidak seimbang, keluhan seperti keputihan tidak normal (patologis) dapat terjadi.
Dikutip dari WebMd, kadar pH normal vagina yang terganggu bisa menyebabkan bacterial vaginosis yang menyebabkan keputihan, bau amis, gatal hingga sensasi tidak nyaman saat berkemih.
Ketidakseimbangan pH juga dapat menyebabkan infeksi jamur yang membuat vagina kemerahan dan gatal.
Pembalut dengan pewangi juga tidak dibutuhkan vagina karena bisa mengiritasi.
Pembalut sebaiknya diganti setiap 3-4 jam sekali atau ketika sudah terasa basah agar tidak menimbulkan iritasi pada organ intim karena area tersebut lembap.
Baca Juga: Kunci Lagu Cinta Kan Membawamu Kembali - Dewa 19, Dari Kunci F
Mengganti pembalut secara rutin akan mencegah tumbuhnya bakteri dan membantu mengontrol bau.
Pilihlah pembalut yang sesuai dengan banyaknya darah haid. Bila darah haid sedang mengalir deras, pilih ukuran besar untuk mencegah kebocoran.