ASPIRASIKU - Rumah adat Joglo adalah salah satu warisan budaya yang kaya makna dan menjadi simbol arsitektur tradisional Jawa Tengah.
Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup, status sosial, dan kepercayaan masyarakat Jawa.
Bentuknya yang khas dan sarat nilai menjadikan rumah Joglo sangat unik dan istimewa.
Namun, apa sebenarnya yang membuat rumah adat Joglo begitu unik dibanding rumah tradisional dari daerah lain?
Baca Juga: Kamis 15 Mei 2025 Weton Apa? Ini Maknanya dalam Tradisi Jawa
Secara fisik, rumah Joglo memiliki ciri utama pada atapnya yang berbentuk tajug (atap limas bertumpuk) dan ditopang oleh empat tiang utama yang disebut saka guru.
Struktur atap ini tidak hanya menciptakan kesan megah, tetapi juga menunjukkan kecanggihan teknik bangunan masyarakat Jawa kuno yang telah mengenal konsep sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang optimal.
Keunikan lainnya terletak pada fungsi setiap ruang dalam rumah Joglo yang diatur secara hierarkis.
Ruangan paling depan disebut pendopo, yaitu area terbuka yang digunakan untuk menerima tamu dan kegiatan sosial.
Baca Juga: 3 Lowongan Kerja Medan di Mei 2025, Yuk Ditinjau!
Di belakang pendopo terdapat pringgitan, lalu dalem sebagai ruang pribadi, dan di bagian paling dalam terdapat senthong, ruang tertutup yang biasanya digunakan untuk menyimpan benda pusaka atau tempat ibadah keluarga.
Penataan ini mencerminkan konsep kosmologi Jawa yang menempatkan pusat rumah sebagai tempat suci dan sakral.
Rumah Joglo juga sarat dengan simbolisme. Misalnya, tiang-tiang utama (saka guru) melambangkan empat arah mata angin dan keseimbangan alam.
Sementara itu, bentuk atap Joglo yang menjulang tinggi dianggap sebagai lambang kedekatan manusia dengan Sang Pencipta.
