ASPIRASIKU - Puasa Ramadhan bukan sekadar ibadah, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama bagi mahasiswa yang sering mengalami pola hidup tidak teratur.
Menurut dr. Zaidul Akbar, penggagas Jurus Sehat Rasulullah, puasa dapat menjadi cara alami untuk "servis tubuh," layaknya kendaraan yang membutuhkan perawatan rutin.
Puasa sebagai Servis Tubuh dari Pola Tidur Tak Teratur
Mahasiswa sering mengalami pola tidur yang tidak teratur akibat tugas, kuliah, dan aktivitas lainnya. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Baca Juga: Kumpulan Doa Awal Ramadhan yang Dianjurkan Rasullah SAW
Dalam salah satu unggahan di kanal YouTube resminya, dr. Zaidul Akbar Official, ia menjelaskan bahwa puasa dapat membantu tubuh memperbaiki diri melalui proses apoptosis, yaitu mekanisme alami tubuh dalam menggantikan sel-sel lama dengan sel-sel baru.
“Kalau teman-teman punya motor, kan ada jadwal rutinnya untuk servis. Manusia juga sama, dalam tubuh kita ada suatu proses apoptosis, yaitu bunuh diri sel secara terprogram oleh tubuh,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Proses apoptosis ini terjadi dalam kurun waktu 11-14 hari. Jika dirata-ratakan menjadi 12 hari, maka dalam setahun dibagi 365 hari, hasilnya sekitar 30 hari.
Itulah mengapa puasa Ramadhan selama 30 hari menjadi waktu yang tepat bagi tubuh untuk memperbaiki diri secara alami.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Jakarta Ramadhan 2025 Menurut Kemenag Bimas Islam
Mengatur Pola Makan Mahasiswa yang Berantakan
Selain pola tidur yang tidak teratur, banyak mahasiswa—terutama anak kos—memiliki pola makan yang kurang sehat.
Kesibukan kuliah sering membuat mereka melewatkan waktu makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang bergizi.
Dr. Zaidul Akbar memberikan ilustrasi sederhana, “Jika Anda diberi pilihan satu cup stroberi atau satu cup cilok dengan kuah kacang, mana yang lebih sehat?”