ASPIRASIKU - Sosial media telah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak terpisahkan.
Jejaring sosial media ini kerap kali menjadi andalan masyarakat selain mesin pencarian untuk memperoleh informasi mengenai berbagai macam hal.
Bahkan, saat ini banyak orang yang menggantungkan hidupnya melalui sosial media sebagai mata pencaharian.
Baca Juga: Penjelasan Ending Night Has Come Episode 12: Sebenarnya Ini Yang Terjadi Kepada Para Siswa SMA Yooil
Hal ini membuktikan bahwa memang benar website atau aplikasi yang satu ini krusial dalam menopang hidup masyarakat.
Namun teknologi memiliki dampak negatif yang juga ditimbulkan dari keberadaannya dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Banyak dari kita menggulir halaman media sosial berjam-jam lamanya tanpa disadari, dan sering merasa lebih buruk ketimbang pertama kali membukanya.
Baca Juga: 5 Resep Sederhana dan Murah Buat Kamu Yang Gak Jago Masak, Kalau Masih Gagal Kebangetan!
Penggunaan media sosial berlebihan sering dikaitkan dengan beberapa emosi negatif umum seperti meningkatnya perasaan kesepian, kecemasan, dan depresi.
Meskipun sebagian besar penelitian yang dilakukan lebih fokus kepada dampak sosial media terhadap remaja, orang dewasa juga rentan terkena dampaknya.
Jadi bagaimana kita memberikan batas pada penggunaan media sosial untuk mencegah dampak negatif ini?
Baca Juga: Menghadapi Ancaman Badai Matahari: Prediksi Terjadinya Badai Matahari pada Akhir 2023
1. Perhatikan kebiasaan penggunaan
Bagaimana pola penggunaan sosial media, berapa lama waktu yang dihabiskan, tujuan dari penggunaan, serta perasaan apa yang didapat setelah memakai teknologi tersebut.