ASPIRASIKU - Di Indonesia, makanan ultra proses banyak ditemui di mini market dan supermarket dengan harga yang jauh lebih murah dari bahan mentah.
Selain praktis, makanan ultra proses terkadang menjadi pilihan mudah di tengah kesibukan para pekerja dan pelajar modern saat ini.
Namun merupakan rahasia umum bahwa makanan ultra proses berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.
Apalagi unsur-unsur yang terkandung dalam makanan ultra proses kurang bisa dimengerti oleh konsumen pada umumnya.
Baca Juga: REKOMENDASI Film Favorit Bernuansa Natal, Cocok Ditonton Bareng Keluarga atau Teman Saat Akhir Tahun
Bahan-bahan ini diproduksi dengan biaya rendah dan kenyamanan pabrik biasanya digunakan dalam formulasi kompleks untuk membuat camilan dan makanan yang 'sangat enak'.
Makanan olahan mengisi pola makan kita, membuat kenyang (dan mendorong untuk makan berlebihan) tanpa memberikan nutrisi penting bagi tubuh.
Makanan dan camilan yang baru dimasak dan bergizi seimbang menjadi pilihan yang jauh lebih baik dibandingkan makanan olahan.
Kira-kira makanan ultra proses apa saja yang perlu dicoret dari daftar belanja pangan?
Baca Juga: Ratusan PNS Pemprov Lampung Pensiun, Dua di Antaranya Pejabat Tinggi, Dapat Tali Asih 1 Juta
1. Roti
Sebagian besar roti di rak supermarket, dan sandwich yang sudah dikemas memenuhi syarat sebagai Ultra-Processed Food (UPF).
Roti yang diproduksi secara industri mengandung banyak karbohidrat olahan, bahan tambahan untuk umur simpan, dan tambahan ragi komersial yang kurang baik bagi sistem pencernaan.
2. Sereal Sarapan