Hadapi Ancaman Gelombang Panas dan Puncak El Nino, Ini Cara Menjaga Kesehatan Diri Sendiri dan Lingkungan Sekitar

photo author
- Rabu, 15 November 2023 | 20:19 WIB
Ilustrasi : Hadapi Ancaman Gelombang Panas dan Puncak El Nino, Berikut Ini Cara Menjaga Kesehatan Diri Sendiri dan Lingkungan Sekitar (Pixabay/andreas160578)
Ilustrasi : Hadapi Ancaman Gelombang Panas dan Puncak El Nino, Berikut Ini Cara Menjaga Kesehatan Diri Sendiri dan Lingkungan Sekitar (Pixabay/andreas160578)

ASPIRASIKU - Indonesia sedang menghadapi ancaman gelombang panas dan puncak kemarau El Nino.

Berdasarkan prediksi BMKG, El Nino telah berlangsung dari bulan Juli 2023 dan akan bertahan di level moderat hingga Februari 2024 nanti.

Fenomena El Nino membawa dampak buruk bagi kestabilan cuaca dan suhu rata-rata.

Bukan hanya menyebabkan pengurangan curah hujan dan bencana kekeringan, namun dampak El Nino juga berpengaruh pada kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Apakah Tes MBTI Valid? Begini Perbedaan Pendapat Mengenai Tes Kepribadian Ini di Dalam Psikologi

Bagaimana dampak El Nino terhadap kesehatan?

Cuaca ekstrem yang disebabkan gelombang panas El Nino dapat menyebabkan dehidrasi, sakit kepala, stres, hingga heat stroke mendadak.

Heat stroke atau serangan panas merupakan suatu kondisi medis yang disebabkan karena suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit).

Hal ini terjadi karena paparan jangka panjang terhadap lingkungan atau panas yang ekstrem, biasanya disertai kulit merah, sakit kepala, pusing, dan kebingungan.

Jika tidak cepat ditangani, kondisi ini dapat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot secara permanen hingga menyebabkan kematian.

Baca Juga: Seputar Piala Citra FFI 2023: Daftar Lengkap Aktor dan Aktris Ternama Indonesia Peraih Piala Citra FFI 2023

Selain kondisi fisik, El Nino juga dapat menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangbiakan nyamuk.

Kenaikan suhu yang tinggi serta perubahan pola curah hujan menyebabkan kondisi hangat dan lembab sehingga meningkatkan merebaknya wabah penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan virus Zika.

Kekeringan juga dapat menyebabkan gagal panen yang berujung pada kelangkaan bahan pangan.

Kelangkaan bahan pangan ini yang menjadi masalah gizi bagi masyarakat luas, karena kebutuhan nutrisi tidak dapat tercukupi dengan baik dan membuat populasi rentan terhadap penyakit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mitra Wibowo

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X