ASPIRASIKU – Dampak dari fenomena El Nino diperkirakan masih lama, yaitu berlangsung hingga Maret 2024 mendatang.
Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk Bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.
Salah satu yang perlu dipersiapkan yaitu kesiagaan terhadap ancaman kebakaran hudan dan lahan (karhutla) yang harus terus dilakukan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kalau dibandingkan El Nino 2019 dengan saat ini, dampaknya lebih kecil dan lebih terkendali.
Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Manggung Artis di Pekan Raya Lampung 2023, Ada Tipe-x Hingga The Changcuters
“Apalagi dibanding El Nino kuat yang karhutlanya lebih parah,” kata Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.
Dwikorita mengatakan, terkendalinya karhutla tahun ini karena persiapan matang yang telah dilakukan oleh berbagai pihak.
Seperti langkah dari pemerintah yang telah melakukan pembasahan gambut sebelum musim kemarau 2023, tepatnya pada Februari 2023.
Menurutnya sudah raturan kali difokuskan di lahan-lahan yang diprediksi akan terbakar karena muka air tanah kan akan turun saat kemarau.
“Itu dilakukan sejak Februari, Maret, April, Mei, bahkan sampa hari ini. Sehingga karhutla bisa ditekan,” ucap dia.
Baca Juga: Nonton Drama China Sub Indo My Precious, Series Romantis yang Dibintangi Z Tao dan Rain Wang
Selain itu, BMKG bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di berbagai wilayah.
Di antaranya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Bahkan telah dibentuk sejumlah posko TMC yang tersebar, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan.
Untuk prediksi musim kemarau, BMKG memperkirakan akan berakhir secara bertahap pada Oktober-November tahun ini.
