ASPIRASIKU – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan momentum positif. Kepercayaan dari investor global terkemuka terus mengalir, tercermin dari rekomendasi beli serta kenaikan target harga saham.
Dari jajaran investor internasional, Goldman Sachs—lembaga keuangan global prestisius—pada Jumat (12/9) resmi meningkatkan rekomendasi saham BBRI dari neutral menjadi buy.
Target harga pun direvisi naik signifikan dari Rp4.180 menjadi Rp4.760 per saham. Perubahan ini sekaligus menempatkan BRI sebagai salah satu saham perbankan nasional favorit investor global.
Baca Juga: PT PLN Buka Lowongan Kerja Hingga 21 September 2025, Tinjau Persyaratan dan Jurusannya
Dukungan lain datang dari kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI, yang menempatkan dana Rp200 triliun kepada Himbara.
Kebijakan ini dinilai menjadi katalis utama sentimen positif. Dari total dana tersebut, BRI memperoleh alokasi Rp55 triliun.
Tambahan likuiditas ini diproyeksikan memperkuat kapasitas BRI dalam menyalurkan ekspansi kredit secara lebih agresif.
Baca Juga: Beasiswa Masa Depan Jakarta 2025-2026 Dibuka, CEK Syarat Administrasinya!
Bloomberg Intelligence mencatat, BRI dipandang sebagai bank yang paling diuntungkan dibandingkan anggota Himbara lainnya, seiring perbaikan fundamental likuiditas industri perbankan.
Konsensus Bloomberg juga menunjukkan optimisme serupa. Dari 39 analis yang memantau, 31 di antaranya memberi rekomendasi beli, 7 merekomendasikan tahan, dan konsensus target harga dipatok di Rp4.602 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Hingga akhir Kuartal II 2025, total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.363,3 triliun. Sebanyak 84,4% atau sekitar Rp1.150 triliun dialirkan ke segmen UMKM, memperkuat posisi BRI sebagai pemimpin pasar dalam pembiayaan sektor ini sekaligus penopang utama pembangunan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga: Beasiswa Liputan Pendidikan Tanoto Foundation 2025 untuk Jurnalis, Inilah Syarat dan Ketentuannya
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan bahwa penempatan dana Pemerintah sebesar Rp55 triliun merupakan bukti nyata kepercayaan negara kepada BRI.
“Dana ini tidak hanya memperkuat likuiditas kami, tetapi juga memperbesar ruang bagi BRI untuk mempercepat ekspansi kredit, khususnya ke segmen UMKM dan program-program prioritas pemerintah,” jelas Hery.
