ASPIRASIKU - Staking telah menjadi salah satu cara paling populer bagi para pemilik aset kripto untuk mendapatkan pendapatan pasif sekaligus mendukung infrastruktur jaringan terdesentralisasi.
Seiring Ethereum dan blockchain besar lainnya beralih ke mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS), permintaan terhadap dompet staking yang aman dan bersifat self-custodial semakin meningkat.
Panduan ini membahas dompet terbaik untuk staking aset seperti ETH, SOL, MATIC, dan lainnya, dengan fokus pada aksesibilitas, keamanan, serta fungsionalitas untuk pemula maupun pengguna berpengalaman.
Memahami dompet mana yang digunakan untuk staking bukan hanya soal kenyamanan.
Ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan, seperti model kustodi, dukungan jaringan, akses validator, hingga cara distribusi reward.
Dalam artikel ini, semua aspek tersebut akan diuraikan agar Anda bisa mengambil keputusan yang tepat.
Apa Itu Crypto Staking dan Mengapa Penting?
Staking adalah proses mengunci aset kripto untuk membantu menjaga operasi suatu jaringan blockchain. Mekanisme ini merupakan inti dari sistem Proof-of-Stake, di mana validator dipilih untuk mengonfirmasi transaksi berdasarkan jumlah token yang mereka miliki dan siap untuk “di-stake.”
Berbeda dengan model Proof-of-Work yang membutuhkan penambangan dengan konsumsi energi tinggi, staking lebih berkelanjutan dan ramah pengguna. Peserta yang melakukan staking aset kripto akan mendapatkan reward, biasanya dalam bentuk token asli jaringan tersebut. Insentif ini membuat staking menarik, bukan hanya bagi kontributor teknis, tetapi juga investor jangka panjang.
Namun, staking tetap memiliki risiko tertentu, seperti periode penguncian token, imbal hasil yang fluktuatif, hingga potensi penalti slashing jika validator melakukan kesalahan. Oleh karena itu, pengguna sebaiknya selalu meninjau syarat dan ketentuan staking pada suatu platform sebelum ikut serta.
Fitur Utama yang Perlu Diperhatikan dalam Dompet Staking
Saat memilih dompet untuk staking Ethereum, Solana, atau aset lainnya, berikut beberapa hal penting yang perlu dievaluasi:
- Arsitektur non-kustodial: Memastikan Anda tetap memiliki kendali penuh atas private key dan aset.
- Dukungan multi-chain: Dompet berkualitas harus mendukung banyak blockchain, termasuk Ethereum, Solana, Polygon, dan lainnya.
- Antarmuka staking: Pilih dompet dengan fitur bawaan staking seperti pemilihan validator, pelacakan reward, serta opsi pembatalan staking yang fleksibel.
- Keamanan dan transparansi: Fitur seperti autentikasi biometrik, kode open-source, serta informasi validator yang jelas menambah kredibilitas.
- Pengalaman pengguna: Dompet harus mudah digunakan bagi pemula, tanpa mengurangi fitur canggih yang dibutuhkan pengguna berpengalaman.
Sebagai contoh, jika Anda mencari dompet Ethereum untuk staking yang lancar dan aman, maka kompatibilitas dengan protokol PoS terbaru Ethereum menjadi faktor yang krusial.
Dompet Terbaik untuk Staking Ethereum, Solana, dan Lainnya
Bitget Wallet
Bitget Wallet adalah dompet non-kustodial multi-chain yang mendukung lebih dari 130 blockchain dan lebih dari satu juta token. Dompet ini menyediakan antarmuka staking intuitif dalam menu “Earn”, memungkinkan pengguna melakukan staking ETH, SOL, MATIC, dan lainnya hanya dengan beberapa ketukan.
Dompet ini telah digunakan oleh lebih dari 80 juta pengguna global dan terintegrasi mulus dengan ekosistem Bitget. Ada juga fitur PayFi, yang memungkinkan pengguna membelanjakan kripto langsung melalui Mastercard atau Visa. Dashboard staking Bitget Wallet menampilkan indikator APY yang jelas, transparansi validator, serta mekanisme unbonding yang fleksibel.
Unduh Bitget Wallet untuk merasakan dompet kripto terbaik yang dirancang untuk staking, trading, dan manajemen aset lintas chain.
Trust Wallet
Trust Wallet adalah salah satu dompet mobile paling populer yang terhubung erat dengan Binance. Dompet ini mendukung staking ETH, SOL, dan BNB, meskipun pilihan validator terbatas dan fiturnya tidak selengkap dompet staking khusus.