Pacitan, ASPIRASIKU – Transformasi usaha keluarga menjadi merek lokal yang diperhitungkan secara nasional bukan hal yang mudah.
Namun Sri Kustamaji, pemilik Pelita Lumpang Mas, berhasil membuktikan bahwa produk tradisional seperti sambal pecel pun bisa menembus pasar modern, bahkan nasional, berkat inovasi dan dukungan dari BRI.
Usaha sambal pecel ini berakar dari tangan dingin sang ayah, Sri Suharto, yang merintis bisnisnya pada awal 1990-an di Pacitan, Jawa Timur.
Baca Juga: BRI Salurkan Ribuan Rumah Subsidi Lewat FLPP, Targetkan 17.701 Unit pada 2025
Dengan kemasan plastik sederhana dan label hasil fotokopi, produksi masih dilakukan secara manual.
Namun sejak awal 2000-an, ketika tongkat estafet usaha beralih ke Sri Kustamaji, arah bisnis mulai berubah.
Sri melakukan transformasi menyeluruh: mulai dari desain kemasan dan logo, hingga inovasi rasa dan bahan baku.
Baca Juga: Gula Aren Temon Tembus Pasar Ekspor, UMKM Pacitan Makin Berkembang Berkat Dukungan BRI
Salah satu keunikan sambal pecel Pelita Lumpang Mas adalah penggunaan jeruk purut sebagai pengganti kencur.
Selain memberikan aroma segar, jeruk purut juga memberikan warna cerah yang menarik minat pasar.
Tak hanya dari sisi bahan, proses produksinya pun diperhatikan. Sambal pecel ini dibuat lebih sehat dengan metode oven untuk kacang tanah, tanpa digoreng.
Bahkan, beberapa tahap masih dilakukan secara tradisional, seperti pencampuran bumbu dengan lumpang, yang menjadi simbol sekaligus filosofi nama produknya.
“Kami ingin membawa kekhasan sambal pecel Pacitan ke seluruh Indonesia,” ujar Sri.