ASPIRASIKU — Di tengah tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tetap konsisten menunjukkan performa positif.
Strategi utama yang diusung perusahaan pelat merah ini adalah penguatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) guna menjaga efisiensi biaya dana (cost of fund) dan stabilitas bisnis jangka panjang.
Hingga akhir Kuartal I 2025, BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,60 triliun.
Dari jumlah tersebut, dana murah mendominasi dengan proporsi mencapai 65,77% atau sekitar Rp934,95 triliun—menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pengmuman SNBT 2025, Inilah Rincian Para Peserta yang Berhasil Lolos dan Gagal
Efisiensi tersebut berdampak langsung pada penurunan cost of fund dari 3,6% pada Triwulan I 2024 menjadi 3,5% pada Triwulan I 2025, memperkuat daya saing BRI di tengah ketatnya persaingan sektor perbankan nasional.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari keberhasilan BRI dalam mengoptimalkan layanan digital.
“Pertumbuhan dana murah BRI didorong oleh pengembangan super apps BRImo, perluasan jaringan AgenBRILink, serta penguatan layanan transaction banking dan ekosistem merchant,” ujarnya.
Per Maret 2025, jumlah pengguna BRImo telah mencapai 40,28 juta, tumbuh 20,26% secara tahunan.
Baca Juga: 43 Link Miror PTN Pengumuman Hasil UTBK-SNBT 2025, TINJAU Daftarnya!
Aplikasi ini mencatat 1,2 miliar transaksi finansial selama Triwulan I 2025, meningkat 25,5% dibandingkan tahun lalu, dengan volume transaksi menembus Rp1.599 triliun (naik 27,79% YoY).
Tak hanya itu, jaringan AgenBRILink juga menunjukkan ekspansi pesat.
Hingga akhir Triwulan I 2025, jumlah agen mencapai 1,2 juta, tumbuh 49,48% YoY dan tersebar di lebih dari 67 ribu desa—menjangkau lebih dari 88% wilayah pedesaan di Indonesia.
Total volume transaksi melalui AgenBRILink selama periode ini mencapai Rp423 triliun.