ASPIRASIKU – Pramuka penggalang merupakan golongan kepanduan yang anggotanya berusia dalam rentang 11 – 15 tahun.
Selain pramuka penggalang, tingkat keanggotaan lainnya di gerakan pandu di antaranya pramuka siaga, pramuka penegak, dan pramuka pandega.
Nama “pramuka penggalang” menggambarkan masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia. Saat itu, rakyat negeri ini sedang menggalang dan mempersatukan diri dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.
Hal tersebut ditandai dengan adanya peristiwa Kongres Pemuda pada tahun 1928 yang kemudian muncullah “Soempah Pemoeda”.
Dalam satuan terkecil pramuka penggalang ada yang namanya regu yang beranggotakan 5 – 10 orang. Sebuah regu dipimpin oleh seorang Pinru (pemimpin regu).
Baca Juga: Inilah 3 Alasan Mengapa Cewek Memandang Fisik
Jika dalam pramuka sudah ada tingkatan keanggotaan, dalam pramuka penggalang juga ada. Golongan di kepanduan penggalang berdasarkan pencapain syarat-syarat kecakapan umum yang berlaku di tingkatan tersebut.
Kepanduan penggalang dibagi menjadi empat tingkatan yaitu penggalang ramu, penggalang rakit, penggalang terap, dan penggalang garuda.
Tentu, kepanduan memiliki kegiatan yang kerap dilakukan atau menjadi agenda rutin. Tujuan dari acara-acara yang diadakan yaitu mengembangkan fisik, intelektual, spiritual, emosional, dan sosial.
Contoh kegiatan yang dilaksanakan oleh pramuka penggalang seperti gladian pimpinan regu dianpinru, jambore, perkemahan, dan karnaval.
Tentang jambore, pada bulan Agustus 2023, di Korea Selatan dilaksanakan acara Jambore Dunia. Kegiatan tersebut mengumpulkan para pramuka dari berbagai negara di dunia dan melaksanakan kegiatan kepanduan.
Selain tingkatan keanggotaan dan macam kegiatan, dalam kepanduan terdapat kode kehormatan yang menjadi landasan sikap dari setiap anggota pramuka.
Baca Juga: Timnas Voli Vietnam Menaklukkan Indonesia, Ini Hasil SEA V League 2023 Putri
Kode kehormatan di tiap tingkatan gerakan pramuka ada yang berbeda. Di pramuka penggalang terdapat dua landasan bagi para anggotanya.
