ASPIRASIKU - Teka-teki kerap mewarnai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apakah kamu pernah mengalaminya?
Bagi siswa baru atau peserta MPLS, tugas berupa teka-teki akan terasa seru tapi kadang menyebalkan. Akan terasa seru saat teka-teki yang diberikan dengan mudah bisa dipecahkan.
Namun akan terasa sebagai hal yang menyebalkan jika tugas tersebut menjadi beban yang tak kunjung terpecahkan.
Baca Juga: Han So Hee Dikonfirmasi Syuting MV Lagu Solo Jungkook BTS di Amerika
Dalam MPLS, teka-teki menjadi salah satu cara untuk mengenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolah.
Teka-teki tersebut dirancang dengan berbagai variasi dan kreativitas untuk memberikan tantangan kepada siswa baru dalam mencari jawabannya.
Beberapa contoh teka-teki yang biasa diberikan adalah sebagai berikut:
Biskuit penghangat tidur = Biskuit selimut
Buah upacara = Apel
Kerupuk 2 huruf = Kerupuk udang (U-dan-g)
Nasi pocong = Lontong
Biskuit ribet = Oreo
Chiki bohong = Lays
Minuman genit = Marimas
Si botak berketombe = Onde-onde
Kue waktu bagus = Good Time
Permen jejak = Permen kaki
Baca Juga: Empat Nama Dicoret, Ini Daftar Pemain Voli Putra Indonesia yang Berlaga di AVC Challenge Cup 2023
Teka-teki semacam ini diharapkan dapat mengasah keterampilan berpikir, observasi, dan kerjasama siswa baru dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Selain itu, melalui teka-teki ini, siswa baru juga dapat lebih memahami lingkungan sekolah secara menyenangkan dan interaktif.
Meskipun kadang menyebalkan jika tugas tidak segera terpecahkan, namun sebenarnya hal ini juga memiliki manfaat.
Tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan teka-teki dapat meningkatkan ketekunan, kesabaran, dan kemampuan problem-solving siswa baru.