Lupus Bisa Dikendalikan! Begini Kata Dokter Spesialis dari RSA UGM

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 08:00 WIB
dokter spesialis penyakit dalam dr. Noviantoro Sunarko, Sp.PD saat menjelaskan tentang penyakit lupus (ugm.ac.id)
dokter spesialis penyakit dalam dr. Noviantoro Sunarko, Sp.PD saat menjelaskan tentang penyakit lupus (ugm.ac.id)

ASPIRASIKU - Dalam tubuh manusia, sistem imun seharusnya menjadi penjaga, pelindung dari segala macam penyakit.

Namun, bagaimana jika penjaga itu justru berbalik menyerang? Inilah yang terjadi pada penderita lupus, penyakit autoimun kronis yang masih sering luput dari perhatian masyarakat.

Untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya lupus, Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada menggelar talkshow edukasi bertajuk “Kenali Lupus: Deteksi Lebih Dini, Hidup Lebih Baik” pada Rabu (7/5) di Rooftop RSA UGM.

Talkshow ini menghadirkan dokter spesialis penyakit dalam, dr. Noviantoro Sunarko, Sp.PD., yang akrab disapa dr. Koko, sebagai narasumber utama.

Baca Juga: Penting! Simak Beberapa Jenis Lupus yang Wajib Diketahui Masyarakat

Dalam paparannya, dr. Koko menjelaskan bahwa lupus, atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE), adalah penyakit yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, hingga ke organ vital seperti kulit, sendi, ginjal, bahkan otak.

“Kalau tidak ditangani secara serius, lupus bisa berujung fatal,” tegasnya.

Yang mengejutkan, lupus cenderung menyerang perempuan dengan dominasi hingga 90 persen kasus berada pada rentang usia produktif, yaitu 15 hingga 44 tahun.

“Ini bukan penyakit langka, tetapi sering tidak terdeteksi karena gejalanya sangat mirip dengan penyakit lain,” tambah dr. Koko.

Baca Juga: Terbukti Melakukan Pemerkosaan, Kemenkes Cabut STR dr. Priguna Secara Permanen, Tak Bisa Praktik Seumur Hidup

Salah satu gejala khas lupus adalah malar rash atau butterfly rash, yakni ruam kemerahan berbentuk seperti sayap kupu-kupu di wajah.

Namun, gejala lain seperti radang sendi, rambut rontok, dan sariawan berulang juga kerap muncul. Sayangnya, banyak orang mengabaikannya karena dianggap ringan.

“Gejala-gejala itu bukan indikator pasti. Jadi sangat penting untuk melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami keluhan berulang,” ujarnya mengingatkan.

Meski lupus belum bisa disembuhkan sepenuhnya, dr. Koko menekankan bahwa gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin dapat membantu menurunkan risiko dan mencegah lupus berkembang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X