ASPIRASIKU - Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang tergabung dalam Tim Eco Tropical berhasil melakukan inovasi terbaru memanfaatkan limbah kulit nanas dan jeruk menjadi cairan pembersih lantai.
Cairan pembersih lantai dari limbah kulit nanas dan jeruk ini dijual Rp5 ribu untuk kemasan 50 ml.
Cairan pembersih lantai dari limbah kulit nanas dan jeruk buatan mahasiswa Unsoed ini merupakan hasil ajang Inovasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Kewirausahaan.
Langkah ini juga ditempuh mahasiswa Unsoed dalam Reduce, Reuse, dan Recycle atau yang biasa disebut 3R sebagai langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Tim Eco Tropical diketuai oleh Anandia Hafizha Azhikha Nurori dari program studi Teknologi Pangan, bersama tiga rekannya yaitu Saffanah Kamila Salsabila, Fhikha Dyan Kartika dari Teknologi Pangan, dan Rusman Adeanzah dari Biologi.
Tim Eco Tropical yang menghasilkan cairan pembersih lantai dari kulit nanas dan jeruk ini didampingi oleh dosen pendamping, Dr. Trisnowati Budi Ambarningrum, M.Si.
Anandia menjelaskan bahwa, ada banyak manfaat dan potensi yang sangat besar dari pemanfaatan limbah organik.
Jadi, Limbah organik seperti, sampah sayuran, sampah buah-buahan, dan bahkan kotoran hewan ini, menurutnya, memiliki potensi besar dimanfaatkan dan bernilai jual.
Maka itu, kata Anandia, produk yang dihasilkannya sebagai cairan pembersih lantai ini merupakan hasil dari bahan-bahan organik yang dijelaskannya tersebut.
Baca Juga: Ini Prospek Karir Mahasiswa Lulusan Program Studi Biologi, Fakultas Biologi di Indonesia
"Pupuk kompos, pupuk cair, pestisida, bahkan cairan pembersih bisa dihasilkan melalui pengolahan sampah organik dengan bantuan mikroba," kata Anandia dikutip Aspirasiku dari laman unsoed.ac.id, Senin, 29 Juli 2024.
Produk inovatif yang dihasilkan tim Eco-Tropical, merupakan cairan pembersih lantai yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kulit buah dan sayur yang masih segar.